Pembangunan Bendungan Tamblang di Provinsi Bali, Kementerian PUPR Targetkan Selesai Tahun 2022

- 20 Juli 2021, 19:11 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. /Dok. pu.go.id/


Media Purwodadi – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 13 bendungan selesai pada akhir tahun 2022.

Melalui Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR menjelaskan pembangunan sebanyak 13 bendungan tersebut dalam rangka meningkatkan jumlah tampungan air di Indonesia.

Dari ke-13 bendungan tersebut salah satunya berada di Provinsi Bali, yakni Bendungan Tamblang yang terletak di Kabupaten Buleleng.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Berharap Bandara JB Soedirman di Purbalingga Dapat Menumbuhkan Ekonomi Jawa Tengah

bendungan Tamblang tersebut nantinya akan digunakan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan ketersediaan air nasional, khususnya Pulau Bali.

Pembangunan bendungan Tamblang ini merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang berfungsi untuk menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air baku dan irigasi ke sawah terjaga.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan potensi air di Indonesia cukup tinggi yaitu sebesar 2,7 triliun meter kubik per tahun.

Dari volume tersebut, air yang dapat dimanfaatkan sebanyak 691 miliar meter kubuk per tahun, saat ini yang sudah dimanfaatkan sebesar 222 miliar meter kubik per tahunnya.

Pemanfaatan air tersebut diantaranya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, peternakan, perikanan dan untuk irigasi persawahan.

“Namun potensi sebesar itu, keberadaannya tidak sesuai dengan ruang dan waktu, sehingga kita membutuhkan tampungan-tampungan air. Dengan begitu pada saat musim hujan air ditampung untuk dimanfaatkan musim kemarau. Itulah gunanya  bendungan dan embung atau setu untuk penampungan air,” kata Menteri PUPR Basuki.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bersama Bupati Purbalingga ke Bandara Jendral Sudirman Bawa Kalung Bunga, Untuk Siapa?

bendungan Tamblang diproyeksi memiliki kapasitas tampungan sebesar 7,6 juta meter kubik untuk memenuhi kebutuhan air irigasi D.I Bungkulan dan D.I Bulian seluas 588 Hektar.

Di samping itu, juga bermanfaat sebagai penyediaan air baku dengan debit 510 liter per detik, menambah cadangan listrik (PLTM) sebesar 0,54 MW, pengendalian banjir, kawasan konservasi, dan potensi pariwisata baru di Bali utara.

Pembangunan bendungan dikerjakan oleh kontraktor PT. PP-Adijaya (KSO) dengan nilai kontrak sebesar Rp 816 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 51.72 persen dan ditargetkan selesai pada 2022.

bendungan Tamblang memiliki luas lahan 73 hektar dengan sumber air berasal dari Tukad Daya.

bendungan ini merupakan bendungan dengan tipe Rock Fill Dam dengan Inti Tegak puncak 260 meter dan lebar puncak 12 meter, dilengkapi terowongan pengelak tipe tunnel tapal kuda dengan diameter 4,50 meter.

Pembangunan bendungan tersebut akan menambah jumlah tampungan air di Provinsi Bali yang terkenal dengan sejumlah destinasi pariwisata bertaraf internasional.

Sebelumnya telah dibangun bendungan Titab Kabupaten Buleleng pada tahun 2011-2015 dengan kapasitas tampung 12,80 juta meter kubik.

bendungan Benel Kabupaten Jembrana selesai tahun 2010 dengan jumlah kapasitas 1,9 juta meter kubik.

bendungan Telaga Tunjung Kabupaten Tabanan selesai pada tahun 2007 dengan kapasitas sebanyak 1,26 juta meter kubik.
bendungan Grokgak Kabupaten Buleleng selesai 1997 dengan kapasitas 3,1 juta meter kubik.

Dan pada tahun 1989 bendungann Palasari di Kabupaten Jembrana dengan jumlah kapasitas 8 juta meter kubik.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: pu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x