Media Purwodadi – Seorang murid SD Marsudirini Kota Semarang bernama Ichels terang-terangan menyampaikan pesan singkat lewat zoom meeting kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Jumat 16 Juli 2021.
Ichels mencurahkan perasaannya lantaran kondisi perekonomian keluarganya. Pasalnya, pekerjaan sang ayah terdampak Covid-19 lantaran penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mulainya, Ganjar menyapa semua pelajar untuk menulis pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan. Salah satunya, Ichels, yang menyampaikan secara terang-terangan tentang kondisi keluarganya saat ini kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Baca Juga: Lakukan Tinjauan ke Kabupaten Temanggung, Ganjar Pranowo Apresiasi Kesiapan Penanganan Covid-19
“Ayahku korban PPKM. Selesai PPKM-nya kapan, Pak?” tulis Ichels yang kemudian dibaca jelas Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo langsung menanyakan kepada Ichels terkait pekerjaan orang tuanya. Dari penjelasan Ichels, Ganjar mendengar bahwa sang ayah menggantungkan hidupnya dari penjualan pulsa.
“Ayah saya kerjanya jualan pulsa, Pak. Sudah dua minggu tidak jualan. (Ayah) di rumah terus,” kata Ichels yang didampingi orang tuanya.
Ganjar Pranowo langsung memerintahkan staff-nya untuk mengirimkan bantuan kepada keluarga Ichels. Kemudian, dengan hati-hati Ganjar Pranowo memberikan sebuah saran untuk Ichels dan keluarganya.
“Ayahmu (suruh) jualan pulsa pakai media sosial. Ichels di rumah masih bisa makan ‘kan? Setelah ini Pak Gubernur akan kirim beras ke rumah Ichels, biar bisa makan banyak,” ujar Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Apresiasi Perecepatan Vaksinasi Petani Tembakau di Temanggung
Dalam zoom meeting yang juga diikuti orang tua/wali murid ini, Ganjar Pranowo meminta kepada mereka agar saling membantu jika ada yang kesulitan (secara ekonomi) dalam kondisi seperti ini.
Dengan saling membantu, kata Ganjar Pranowo, bentuk ini mengajarkan kepada anak-anak dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
"Ini juga mengajarkan, wali murid bisa bertanya kepada wali murid lainnya untuk saling bantu. Ini cara kita mendidik anak-anak untuk mengamalkan nilai Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab,” jelas Ganjar Pranowo.
“Jadi yang punya rezeki lebih bisa membantu yang lainnya," ujar Ganjar.
Ganjar Pranowo juga memberikan pemahaman kepada para pelajar yang sudah rindu untuk belajar bersama di sekolah. Bahkan juga terkait vaksin untuk anak-anak yang harus diteliti lebih lanjut.
"Ini ada yang nulis rindu belajar di sekolah. Tetap semangat, ya. Sekarang di rumah dulu karena Covid-19 yang ini (varian delta) nyebarnya gampang banget. Untuk vaksin harus usia 12 tahun, untuk anak-anak di bawah 12 tahun, tunggu dulu ya karena masih harus diteliti lagi vaksinnya," ungkap Ganjar Pranowo.
Seorang pelajar SD Marsudirini Kota Semarang, Ichels mencurahkan isi hatinya tentang kapan berakhirnya masa PPKM. Menurut Ichels, ayahnya ikut terdampak dari penerapan PPKM Darurat tersebut.
PPKM Darurat ini, kata Ichels, membuat ayahnya tidak bisa bekerja selama dua pekan. Hingga akhirnya Ganjar Pranowo meminta staff-nya untuk mengirimkan beras ke rumah Ichels.***