Informasi Prakiraan Cuaca Kerap Meleset di Ponsel Anda? Ini Penjelasan Resmi dari BMKG

20 Oktober 2023, 07:15 WIB
Ilustrasi ponsel pintar yang didalamnya terdapat aplikasi prakiraan cuaca. /Unsplash.com @adrien

Media Purwodadi – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menyebut saat ini banyak informasi prakiraan cuaca berbasis aplikasi di ponsel yang dimiliki masyarakat.

 

 

Menurut Dwikorita, saat ini informasi cuaca berbasis aplikasi di ponsel pintar terkadang kurang akurat. Hal ini lantaran sumber data dan informasi tersebut bersifat global.

Dwikorita mengungkapkan, tidak sedikit masyarakat menganggap dan data dan informasi yang diberikan berasal dari BMKG, karena menampilkan informasi seputar cuaca di Indonesia.

Baca Juga: Program Kerja Selesai, Kodim 0717/Grobogan Resmi Menutup TMMD Sengkuyung Tahap III TA 2023

“Padahal setelah ditelusuri data tersebut bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi pemerintah,” ujar Dwikorita, dalam siaran pers, Rabu 18 Oktober 2023.

Pihaknya memberikan penjelasan bahwa prakiraan cuaca di wilayah Indonesia dikeluarkan secara resmi oleh BMKG yang dapat menjadi patokan untuk masyarakat beraktivitas.

“BMKG merupakan satu-satunya institusi resmi Indonesia yang berwenang untuk memberikan untuk memberikan prakiraan cuaca bagi publik di Indonesia, sesuai dengan Undang Undang Nomor 31 Tahun 2009, tentang Meteorologi, Klimatologi dan Gefofisika.

Seperti diketahui bahwa Google Play atau App Store terdapat banyak aplikasi prakiraan cuaca yang tersedia, selain aplikasi resmi dari Pemerintah Indonesia, yakni ‘Info BMKG’.

Meski ada perbedaan nama pada aplikasi tersebut, namun fungsi aplikasi yang dikeluarkan non Pemerintah Indonesia ini kurang lebih sama, yakni untuk memberikan informasi seputar prakiraan cuaca.

Meleset

Dwikorita menambahkan, informasi cuaca yang dikeluarkan aplikasi smartphone tidak jarang meleset dan menimbulkan kebingungan masyarakat.

Ilustrasi prakiraan cuaca di ponsel pintar yang kadang meleset dari prakiraan cuaca yang bersumber dari BMKG. /Dok Media Purwodadi./ Hana Ratri/

Baca Juga: Seluruh Proyek Telah Selesai Tepat Waktu, Bupati Grobogan Resmikan Hasil Program TMMD Sengkuyung Tahap III

“Itu karena tidak divalidasi atau diverifikasi dengan data observasi faktual di lapangan yang lebih mempresentasikan kondisi dan dinamika cuaca di Indonesia,” kata Dwikorita.

Dirinyajuga menjelaskan, permodelan global yang didownscale ini tentunya tidak cukup akuran untuk mempresentasikan kondisi faktual di Indonesia yang sangat kompleks dan dinamis.

 

 

“Terlebih kondisi cuaca dan iklim Indonesia sangat dipengaruhi oleh Samudera Pasifik dan Hindia, serta Benua Asia dan Australia. Ditambah. Wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan yang dilewati oleh garis khatulistiwa dengan kondisi topografi yang kompleks. Realitas ini sangat berpengaruh terhadap dinamika cuaca dan iklim di Indonesia,” ujar Dwikorita.***

Editor: Agung Tri

Sumber: BMKG

Tags

Terkini

Terpopuler