Covid-19 Menyabar di Kota Surakarta, 72 Persen Karena Ini

9 Juli 2021, 16:00 WIB
Situasi penanganan Covid-19 di Kota Surakarta, Satgas Evakuasi saat memisahkan pasien dengan warga yang sehat. /Media Purwodadi/Humas Polda Jateng/

Media Purwodadi – Kasus Covid-19 di Kota Surakarta bukan disebabkan kaster perdagangan, atau industri.

Namun, kasus Covid-19 di Kota Surakarta didominasi karena penyebaran yang dilakukan antar anggota keluarga atau kaster keluarga.

Penyebaran Covid-19 di Kota Surakarta, 72 persen dikarenakan adanya pihak yang tidak patuh protokol kesehatan sehingga penularan terjadi dari orang tua kepada anak, atau anak kepada orang tua.

Temuan tingginya kasus penyebaran Covid-19 dari kaster keluarga, diungkapkan Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Al-Qudusy dalam rilisnya menyikapi angka kasus aktif yang cukup tinggi di Kota Surakarta, Jumat 9 Juli 2021.

Baca Juga: Satgas Evakuasi Pisahkan 102 Warga Positif Dengan Yang Sehat di Kota Surakarta. Langkah Baru Tangani Covid-19

Atas temuan itu, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Al-Qudusy menyebutkan, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta melakukan manajemen kontijensi dengan mengevakuasi warga berstatus OTG untuk dipisahkan dengan warga yang terbebas dari Covid-19.

“Dari data yang kami himpun menunjukan 72 % kluster yang terjadi saat ini adalah kaster di lingkungan keluarga,” imbuhnya.

Tim Satgas Evakuasi kembali mengevakuasi 102 warga Kota Surakarta yang berstatus OTG dari 5 Kecamatan, diantaranya Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, Banjarsari dan Serengan.

Baca Juga: Terdampak Karena PPKM Darurat, Ganjar Pranowo Arahkan Pegawai Bergaji Tetap Larisi Jualan Pedagang

Warga dibawa ke tempat isolasi dan perawatan OTG Terpusat di SDN Cemara 2 Kecamatan Banjarsari dan SMPN 8 Kecamatan Jebres kota Surakarta  menggunakan armada Bus milik Polresta Surakarta, Den C Sat Brimobda Jateng, Satbrimobda Jateng, Dishub Kota Surakarta serta mobil Ambulance Puskesmas setempat.

Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M. Iqbal Al-Qudusy mengatakan dalam menyikapi angka kasus aktif yang cukup tinggi, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta saat ini tengah melakukan langkah manajemen kontijensi dengan mengevakuasi para warga yang berstatus OTG.

“Kami lakukan evakuasi warga berstatus OTG sebagai strategi pemisah,” kata Kombes Iqbal saat.

Pemkot Surakarta menyiapkan 8 tempat isolasi dan perawatan OTG terpusat dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 1.035 tempat tidur, di tempat isolasi OTG diberi pengawasan dan perawatan oleh tenaga medis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 9 Juli 2021 : Taurus Alami Kerumitan, Gemini Lebih Banyak Merenungkan Diri

“Isolasi mandiri yang selama ini dilakukan dirumah itu tidak efektif, karena fungsi pengawasan jadi tidak optimal, pasien OTG banyak yang keluyuran akhirnya menyebarkan virus ke orang lain,” tutur Iqbal

“Tak jarang pasien OTG yang isoman di rumah justru kondisinya semakin memburuk karena SOP isoman tidak dipatuhi,” ujarnya.

Kombes Iqbal berpesan masyarakat terlibat untuk memutus mata rantai Covid-19, selama PPKM Darurat bila tidak sangat penting agar di rumah saja, serta wajib Prokes 5 M.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler