13 Wilayah Jateng Masuk Zona Merah, Ganjar Pranowo Minta Kepala Daerah Terapkan Mikro Lockdown

21 Juni 2021, 17:12 WIB
Ganjar Pranowo saat meninjau para pasien Covid-19 beberapa waktu lalu. /Humas Pemprov Jateng/

Media Purwodadi - Wilayah Jawa Tengah kembali mengalami penambahan jumlah kasus Covid-19. Sebelumnya ada delapan wilayah di Jateng yang masuk dalam zona merah. Kini bertambah menjadi 13 wilayah.

Wilayah tersebut antara lain Kudus, Demak, Pati, Grobogan, Jepara, Blora, Pekalongan, Kabupaten Semarang, Brebes, Tegal, Sragen, Wonogiri dan Kota Semarang.

Melihat adanya penambahan kasus, Ganjar Pranowo meminta seluruh kepala daerah untuk berjaga-jaga.

"Semua saya minta standby. Apapun namanya, sebab kalau kita lihat tren-nya ini ada peningkatan. Kita sedang tidak baik-baik saja, maka semua harus mawas diri dan mengantisipasi," terang Ganjar Pranowo, usai rapat percepatan penanganan Covid-19.

Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh bupati/walikota agar melakukan pengetatan-pengetatan di wilayah mereka yang berzona merah

Baca Juga: Doa Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Ulang Tahun Presiden Jokowi

Bahkan, Ganjar Pranowo sudah mengirimkan surat edaran (SE) terkait pengetatan tersebut.

"Saya minta mikrozonasinya dipelototin. Bahkan, kita sekarang sudah sampai lockdown mikro. Saya sudah sampaikan ke teman-teman bupati/walikota, tidak usah ragu. Kalau di siti, ada daerah yang menunjukkan data epidemologis tinggi, langsung kunci. Sebanyak-banyaknya juga tidak apa-apa," ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar menegaskan kepada semua daerah zona merah wajib menerapkan lockdown mikro. Tujuannya agar mobilitas warga dapat ditekan sehingga penanganan bisa optimal.

Begitu juga dengan pelaksanaan PPKM Mikro harus lebih detail. Wilayah yang berzona merah harus menutup tempat wisata, tempat keramaian dan menganjurkan ibadah di rumah saja.

"Tempat keramiaan, toko harus dibatasi sampai pukul 21.00 WIB. Saya terima kasih. Beberapa Kabupaten/Kota sudah menggelar aksi di rumah saja. Ini akan kita buat rutin dan nanti akan ditambah pelaksanannya," tegas Ganjar.

Baca Juga: Awas. Satgas Penanganan Covid-19 Catat 464 Pasien Baru di Kabupaten Grobogan dalam Seminggu

Terkait tentang kapasitas tempat tidur atau bed over capacity (BOR), Ganjar memerintahkan bupati/walikota agar terus melakukan peningkatan tempat tidur. Baik di ICU dan isolasi di rumah sakit hingga tempat isolasi terpusat.

Bila ada kesulitan, Ganjar Pranowo meminta kepala daerah untuk langsung berkoordinasi dengan Pemprov Jateng.

"Penambahan tempat tidur di Jateng sudah berjalan dantadi dalam rapat bersama Kemenkes disebutkan penambahan tempat tidur isolasi di Jateng tertinggi, mencapai 40 persen. Sekitar 3.000 an tempat tidur berhasil ditambah," ujar Ganjar.

Selain itu, ada langkah pembuatan rumah sakit darurat. Ganjar Pranowo menyebutkan, ada daerah yang telah mengusulkan skenario pendirian rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19 di sana.

Baca Juga: Empat Wilayah Kasus Covid-19 Tertinggi Jadi Fokus Kapolda Jateng

"Kami minta disiapkan dan dihitung betul, kami akan dukung. Saya minta kalkulasi untuk penyiapan SDM nakesnya, peralatannya dan lainnya. Saat ini, rumah sakit darurat yang sudah ada di Solo, dan yang baru mengusulkan dari Banyumas," tambahnya.

Ganjar Pranowo juga memberi perintah kepada seluruh bupati/walikota melakukan kesepakatan bersama dan tidak boleh ada perbedaan kebijakan dalam penangan Covid-19 ini.

"Penting antar Kabupaten/Kota dalam satu regional, punya keputusan politik dan konsensus yang sama. Kalau misalnya satu daerah tempat wisata dan kerumunan ditutup, daerah lain juga harus mengikuti. Jangan sampai satu melarang, satu mempersilahkan," tutup Ganjar Pranowo.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler