Haul Akbar Gus Miek ke-30: Gus Miek, Ulama Yang Suka Berdakwa di Tempat Hiburan Malam, Diskotik dan Lokalisasi

- 4 Juli 2022, 20:09 WIB
Kamis y Juli akan digelar haul akbar Gus Miek di makam Gus Miek, Tambah Ngadi, Mojo Kediri
Kamis y Juli akan digelar haul akbar Gus Miek di makam Gus Miek, Tambah Ngadi, Mojo Kediri /Ist/

Media Purwodadi - Haul Akbar Gus Miek ke 30 akan digelar tanggal 7 Juli 2022 mendatang akan digelar haul akbar ke 30 Gus Miek di makam Gus Miek, Tambah Ngadi, Mojo, Kediri, Jawa Timur. 

Gus Miek adalah salah satu Wali Allah (kekasih Allah) yang banyak memiliki karomah dan kemuliaan.

Meski Gus Miek sudah sedo (meninggal) namun, namanya selalu diingat oleh umat Islam di Indonesia.

Gus Miek atau KH Hamim Tohari lahir di Kediri pada 17 Agustus 1940 dan wafat pada 5 Juni 1993, Gubeng, Surabaya Jawa Timur.

Baca Juga: Mbah Moen Larang Santrinya Gunakan Peci Putih, Gus Baha Jelaskan Alasan Sang Guru Berikan Perintah Ini

Gus Miek adalah putra KH Jazuli Utsman yang merupakan seorang ulama sufi dan ahli tarikat pendiri Ponpes Al Falah Mojo, Kediri.

Dikenal sebagai ulama yang sering berdakwa di tempat hiburan malam.

Dikutip dari Darunnajah.com, Gus Miek selain dikenal sebagai seorang ulama besar juga dikenal sebagai orang yang nyeleneh.

Baca Juga: Lima Karomah Mbah Moen Yang Masyhur di Masyarakat, dari Mengentikan Hujan Hingga Bertemu Nabi Khidir As

Beliau lebih menyukai da’wah di kerumunan orang yang melakukan maksiat seperti diskotik, club malam dibandingkan dengan menjadi seorang kyai yang tinggal di pesantren yang mengajarkan santrinya kitab kuning.

Gus Miek dipercaya memiliki segudang karomah atau kemuliaan yang tidak dimiliki ulama-ulama lainnya.

Sebagai ulama besar dengan berbagai kemuliaan, Gus Miek berbeda dengan ulama-ulama lainnya.

Dalam banyak kisah yang masyhur di masyarakat, Gus Miek dikenal sebagai sosok yang tidak ingin menonjolkan diri.

Baca Juga: Profil Lengkap Almarhum Mbah Moen Guru dari Gus Baha, Keturunan ke 37 Nabi Muhammad dan Cucu Sunan Giri

Setiap kali keluar rumah jalan-jalan Gus Miek sering kali hanya mengenekan celana jeans dan kaos oblong. Tak lupa kacamata hitam juga selalu dikenakannya.

Gus Miek suka menggunakan kacamata hitam ternyata bukan tanpa alasan.

Ada alasan khusus kenapa Gus Miek selalu menggunakan kacamata hitam ketika keluar rumah.

Ternyata kacamata hitam itu digunakan beliau untuk menutupi ketika beliu menangis jika melihat seseorang yang “masa depannya” suram dan tak beruntung di akhirat kelak.

Baca Juga: Ngaji Gus Baha: Cerita Mi'raj yang Jarang Diceritakan, Nabi Muhammad Emosional Saat Bertemu Nabi Ibrahim

Gus Miek dianugerahi karomah mampu melihat perjalanan hidup manusia hingga meninggal dunia.

Oleh karena itulah, beliu sering kali menangis ketika melihat kehidupan orang yang masa depannya suram dan tidak beruntung di akhirat.

Dalam kisah lain, Gus Miek pernah berdakwa di Kota Semarang tepatnya di NIAC di Pelabuhan Tanjungemas.

NIAC kala itu dikenal sebagai tempat juni bagi para pemain judi besar baik dari kalangan keturunan maupun pribumi.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Berikan Penjelasan Tentang Tahapan Saat Mandi Besar, Berikut Penjelasannya

Gus Miek yang masuk dengan segala kelebihannya mampu memenangi setiap permainan, sehingga para cukong-cukong itu mengalami kekalahan yang sangat besar.

NIAC pun yang semula menjadi surga perjudian menjadi neraka yang sangat menakutkan bagi para penjudi dan penikmat maksiat.

Karomah Gus Miek tak cukup sampai disitu.

Pernah suatu ketika Gus Miek mendatangi sebuah klub malam dan menghampiri pengunjung yang sedang asik minum-minuman keras.

Baca Juga: Bulan Rajab Tiba, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Dzikir Nabi Adam Jadi Amalan Pertama yang Harus Dikerjakan

Bukannya melarang pengunjung itu untuk tidak meminum minuman keras, Gus Miek justru mengambil sebotol minuman keras dan memasukkannya ke mulut Gus Miek.

Pengunjung itupun terperanjat, dan bertanya kepada Gus Miek.

”Gus kenapa sampeyan ikut Minum bersama kami? Sampeyankan tahu ini minuman keras yang diharamkan oleh Agama?,” kata mereka.

Gus Miek Menjawab, “Aku tidak meminumnya! Aku hanya membuang minuman itu ke laut!”.

Hal ini membuat mereka bertanya-tanya, padahal sudah jelas tadi Gus Miek meminum minuman keras tersebut.

Baca Juga: Cara Mengobati Penyakit Asam Lambung dan Maag Dengan Tiga Bahan Alami. Berikut Penjelasan dari dr Zaidul Akbar

“Sampeyan semua gak percaya kalo aku tidak meminumnya, tapi membuangnya kelaut?”

Gus Miek membuka lebar mulutnya. Mereka semua terperanjat kaget di dalam Mulut Gus miek terlihat laut yang bergelombang. Ternyata minuman keras itu memang benar dibuang ke laut.

Mengalami kejadian itu, mereka bertaubat dan meninggalkan minum-minuman keras yang dilarang oleh agama.

Itulah sedikit kisah perjalan hidup salah satu Wali Allah (kekasih Allah) Gus Miek, yang akan selalu dikenang umat. Semogga bermanfaat dan menginspirasi.

Untuk mengenang dan mendoakan beliun, Pada tanggal 7 Juli 2022 mendatang akan digelar haul akbar ke 30 Gus Miek di makam Gus Miek, Tambah Ngadi, Mojo, Kediri, Jawa Timur. ***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: darunnajah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x