Media Purwodadi – Rasa malu itu menjaga diri kita dari perbuatan maksiat. Hilangnya rasa malu justru malah menyebabkan hilangnya kebaikan.
Jangan sampai rasa malu ini hilang dan kita jadi secara terang-terangan menceritakan keburukan atau aib kita sendiri.
Seorang ustadzah ternama yakni Oki Setiana Dewi mengajak kita semua merenungkan apakah kita sudah baik dalam menjaga rasa malu diri sendiri.
Melalui penelusuran Media Purwodadi, Ustadzah Oki Setiana Dewi dalam seri program kajian islam 30 Hari Mencari Cahaya itu membahas tentang perkara malu.
Ustadzah Oki mendefinisikan perkara malu sebagai akhlak yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk, sehingga mampu menghalangi seseorang dari melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Contoh malu misalnya menjaga cara berpakaian dan bertutur kata, malu pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi rem kita dalam berperilaku, malu yang mencegah kita dari kemaksiatan.
Dari Abu Mas’ud RA berkata, bahwa Uqbah berkata, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Was bersabda yang artinya:
“Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai di tengah-tengah manusia adalah jika engkau tidak malu berbuatlah sekehendakmu.”
“Kalimat jika kamu tidak malu, maka berbuatlah sekehendakmu, sebenarnya adalah perintah yang mengancam,” ujar Ustadzah Oki.