Media Purwodadi – Setiap orang menyukai bercanda bahkan Nabi juga menyukainya karena dapat mengundang tawa dan juga kebahagian.
Namun, bercanda terhadap sesama harus dibatasi di zaman yang serba modern ini. Tujuannya agar kita sendiri tidak merasakan sakit hati.
Adanya batasan akan bercandaan dan gurauan memiliki tujuan agar kita sendiri tidak merasa sakit hati, seperti yang banyak terjadi, yakni makin maraknya body shaming atau mencela fisik seseorang.
Mencela fisik terkadang bisa jadi hanya basa-basi saat nongkrong, untuk mencairkan suasana hingga bercanda yang kelewatan yang menjadikan ini kebiasaan buruk yang dapat menyakiti hati seseorang.
Lalu, kemajuan teknologi informasi makin maju dibarengi dengan kemudahan sesorang untuk berinteraksi dengan orang lain yang bahkan tidak kita kenal.
Dari sini juga body shaming makin sering terjadi dan bahkan seringkali diwajarkan oleh banyak orang dan pengguna teknologi.
Padahal selain hal ini merupakan perilaku yang buruk dan dilarang dalam Islam ini juga dapat mempengaruhi emosi seseorang.
Menurut Thobib Al Asyhar yang dilansir dari laman resmi Kementerian Agama mengungkapkan, pandangan Islam jelas, Body Shaming itu masuk kategori haram karena bisa merusak persaudaraan.
“Bukankah kita harus saling menghormati. Memang manusia di dunia ini tidak ada yang sama dari sisi penciptaan, minimal sidik jarinya beda,” ungkap Thobib Al Asyhar.