Tips Agar Memperoleh Ketenangan Hati dan Jiwa Sesuai Syariat Islam dari Syekh Ali Jaber

9 September 2021, 10:36 WIB
Syekh Ali Jaber berikan tips memperoleh ketenangan hati dan jiwa. /Tangkap layar/ YouTube Syekh Ali Jaber/

Media Purwodadi - Memperoleh ketengan hati dan jiwa menjadi harapan setiap manusia yang tengah menempuh kehidupan sebagai khalifah di dunia ini.

Ketenangan hati dan jiwa juga merupakan menjadi sumber kebahagiaan bagi setiap insan di muka bumi ini.

Dengan ketenangan hati dan jiwa, diri menjadi tidak mudah gelisah, was-was dan khawatir. Sehingga bisa menikmati kehidupan dan melakukan ibadah dengan baik.

Namun bagaimana cara agar senantiasa memperoleh ketenangan hati dan jiwa selama menjalani kehidupan ini?.

Baca Juga: Belajar Dari Pandemi, Kota Semarang Bangun 4 Rumah Sakit Baru Untuk Melayani Masyarakat di Bidang Kesehatan

Berikut Syekh Ali Jaber berikan tips agar memperoleh ketenangan hati dan jiwa yang dikutip Media Purwodadi dari kanal YouTube Muslim - saluran dakwah yang diunggah pada 24 September 2020.

Tips agar memperoleh ketenangan hati dan jiwa dari Syekh Ali Jaber yang pertama adalah dengan menjaga pendengaran diri.

Karena banyak kabar atau isu negatif yang tersebar seperti fitnah dan semacamnya yang dapat menimbulkan sakit hati.

Orang mukmin perlu bersikap, bahwa jika berita yang didengar adalah berita baik dapat dilanjutkan.

Namun, ketika berita yang didengar tidak baik, katakan kepada pembawa berita untuk tetap diam.

“Tidak usah pedulikan dan dengar apa yang dikatakan manusia apabila itu adalah hal yang tidak baik,” lanjut Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Air Sungai Bengawan Solo Kembali Tercemar Limbah Ciu, Ganjar Pranowo Nilai Sudah Sangat Keterlaluan

Hal ini perlu dilakukan agar ketika bertemu semua orang dalam keadaan hati yang bersih dan tidak merasa sakit hati.

Tidak ada manusia yang bisa menjaminkan hatinya, karena semisal telah difitnah oleh orang-orang terdekatnya belum tentu mau berjabat tangan dan saling tegur sapa.

Rasulullah shallallahu alaihi wassalam pernah melarang sahabatnya untuk jangan sampai membawa keburukan terhadap cerita kepada sahabat yang lain.

Karena beliau shallallahu alaihi wassalam ingin bertemu sahabat dengan hati yang bersih.

Itu juga menjadi salah satu sebab terkuncinya hati yang bisa menghilangkan kekhusyukan sehingga hal tersebut tidak usah dipedulikan.

Syekh Ali Jaber juga belajar bahwa orang yang ikhlas yang menerima pujian, hinaan, caci maki tanggapannya adalah sama saja, yaitu tidak mempedulikannya.

Orang ikhlas tidak peduli dengan apa kata dan penilaian dari manusia. Kepeduliannya adalah ketika Allah Subhanahu Waa Ta’ala suka dan ridha.

Orang yang dapat hidup dengan kondisi seperti ini insya Allah Subahanahu Wa Ta’ala memiliki hati nurani dan akan baik kepada semua orang serta berbaik sangka.

Mendengar berita buruk, caci maki, ikut campur urusan orang hukumnya adalah dosa sehingga tidak usah peduli.

Cukup selesaikan urusan sendiri dan selalu hidup dengan berbaik sangka. Jangan pernah su'udzon terhadap tindakan orang lain meski pun terlihat buruk sekali pun.

Hal ini karena kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan banyak kemungkinan yang membuat jangan sekali-kali muncul pikiran su'udzon kepada orang lain.

Semakin menyebar berita buruk tersebut yang diakibatkan su'udzon, membuat bertambah buruk seseorang dan kita bakal membawa dosanya sampai hari kiamat.

Tutupi pandangan dengan selalu memandang kepada kebaikan dan senantiasa pergi ke masjid, mengikuti majelis ta'lim, membaca Alquran, dan melakukan amalan-amalan baik lainnya.

“Dengan begitu, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan selalu membersihkan pandangan kita dari hal-hal berbau buruk yang secara tidak sengaja terlihat dan insya Allah terhapus dosanya,” tambah Syekh Ali Jaber.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler