Para Kader Aisyiyah Jawa Tengah Gelorakan Kental Manis Bukan Susu, Bantu Selamatkan Generasi Muda Sejak Dini

- 16 November 2023, 20:45 WIB
Orientasi Kader Grass dan Sosialisasi Gizi dengan tema Kental Manis Bukan Susu digelar di Semarang.
Orientasi Kader Grass dan Sosialisasi Gizi dengan tema Kental Manis Bukan Susu digelar di Semarang. /Media Purwodadi/Andik Sismanto./

“Persoalan kesehatan lebih banyak timbul karena pola asuh yang salah dan pengetahuan orang tua yang kurang. Salah satunya pemberian kental manis pada balita sebagai minum susu,” ujar Yunita.

Dalam materinya, Yunita menegaskan bahwa kandungan gizi kental manis tidak sama dengan susu. Jika ingin dikonsumsi, hanya bisa dipergunakan untuk orang dewasa. Bukan untuk balita.

“Jika dikonsumsi oleh orang dewasa itupun hanya sebagai topping dan harus dibatasi jumlah konsumsinya karena kental manis kandungan gulanya sangat tinggi dan tidak sama dengan susu,” jelas Yuni.

Tidak Penuhi AKG

Sementara itu, Ahli Gizi UNIMUS, Ir Purwanti Susanti menjelaskan, meski di dalam kental manis ada kandungan susu, namun tidak dapat memenuhi angka kecukupan gizi (AKG).

Dirinya menjelaskan, dalam proses pembuatan kental manis ini, susu yang ada di dalamnya itu dikeringkan, sehingga kandungan susunya hilang.

Setelah kering, kental manis ditambah gula dengan porsi yang sangat banyak dan kandungan gula di dalamnya menjadi tinggi.

“Kental manis ini memang bahan dasarnya susu, tetapi sudah lewat proses pengeringan, sehingga nilai gizi dalam susunya hilang. Parahnya, kental manis ditambah gula dengan porsi yang banyak dan jadinya kandungn gulanya juga tinggi,” papar Purwanti.

Ancaman Kesehatan

Peringatan keras mengalir dari bibir Purwanti. Dirinya menjelaskan, kental manis yang dikonsumsi oleh anak atau balita akan membuat mereka malas makan, hingga jatuh sakit dan kurang gizi.

Halaman:

Editor: Andik Sismanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x