Perketat Keamanan Selama Tradisi Syawalan, Polres Demak Kerahkan 400 Personel di Berbagai Obyek Wisata

- 9 Mei 2022, 13:15 WIB
Petugas memberikan imbauan kepada salah satu pengunjung agar menggunakan masker dan tetap patuh pada protokol kesehatan.
Petugas memberikan imbauan kepada salah satu pengunjung agar menggunakan masker dan tetap patuh pada protokol kesehatan. /dok Humas Polres Demak.

Media Purwodadi – Ratusan aparat Polres Demak bersiaga di berbagai obyek wisata di Kabupaten Demak. Pengawasan ketat bersama TNI, Dishub, Satpol PP dan Linmas ini dilakukan dalam kegiatan tradisi Syawalan atau Kupatan.

Sebanyak 400 personel bersiaga untuk pengamanan seluruh obyek wisata dalam tradisi Syawalan atau Kupatan yang ada di Kabupaten Demak. Hal itu seperti yang ditegaskan Kapolres Demak, AKBP Budi Adhy Buono.

"Kami sebar 400 personel untuk pengamanan seluruh obyek wisata yang ada di Kabupaten Demak. Tujuannya agar pengunjung merasa aman dan nyaman saat Syawalan," kata AKBP Budi Adhy Buono di Mapolres Demak, Senin 9 Mei 2022.

Baca Juga: Hasil Pertandingan, Daftar Klasemen dan Top Skor jornada 35 LaLiga Spanyol musim 2021/2022

Tradisi Syawalan atau Kupatan sendiri yakni tradisi yang kerap digelar pada sepekan setelah Hari Raya Lebaran, dimana masyarakat Demak menyambut tradisi ini di berbagai tempat wisata.

Di Kabupaten Demak, tradisi Syawalan dikenal dengan kegiatan sedekah laut, berupa larung sesaji yang dilakukan oleh para nelayan di tengah laut tersebut menjadi daya tarik ribuan wisatawan lokal maupun luar daerah.

Biasanya tradisi Syawalan ini dilaksanakan di Pantai Morosari Kecamatan Sayung, Pantai Glagahwangi Kecamatan Karangtengah, Pantai Morodemak Kecamatan Bonang dan Pantai Onggojoyo Kecamatan Wedung.

"Banyak orang yang hadir dalam tradisi yang sudah berlangsung ratusan tahun tersebut. Tujuan Syawalan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, serta bentuk ikhtiar para nelayan dengan harapan mendapat keberkahan limpahan rezeki dan keselamatan," ujar Kapolres AKBP Budi Adhy Buono dalam memberikan penjelasan terkait Syawalan.

Kapolres menyatakan, angka kasus Covid-19 di Indonesia yang melandai ini memperbolehkan masyarakat untuk mudik dalam rangka Hari Raya Idul Fitri.

Upacara doa bersama sebelum dilakukan tradisi Syawalan berupa larung sesaji atau sedekah laut.
Upacara doa bersama sebelum dilakukan tradisi Syawalan berupa larung sesaji atau sedekah laut. dok Humas Polres Demak
Momen ini yang membuat gairah masyarakat untuk berwisata semakin meningkat dan membuat banyak obyek wisata yang beroperasi.

Halaman:

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Polres Demak


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah