Walikota Semarang Hendrar Prihadi Cegah Stunting Dengan Susui Seribu Anak. Ini Caranya

- 25 Maret 2022, 22:15 WIB
Walikota Semarang Hendrar Prihadi sampaikan akan susui anak saat bertemu ibu-ibu warga Jomblang.Foto: Media Purwodadi
Walikota Semarang Hendrar Prihadi sampaikan akan susui anak saat bertemu ibu-ibu warga Jomblang.Foto: Media Purwodadi /Humas Pemkot Semarang/

 

Media Purwodadi- Walikota Semarang, Hendrar Prihadi ambil langkah berani dengan menyusui seribu lebih anak dan bayi di Kota Semarang.

Kebijakan Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, dengan memberi susu kepada ribuan anak dilakukan dengan memberi susu kepada 1.367 anak dan balita

Kepastian Walikota Semarang menyusui ribuan anak di Kota Semarang, disampaikan saat turun langsung blusukan ke kampung untuk memastikan anak yang masuk kategori stunting di wilayahnya segera mendapatkan penanganan.

Didepan ibu-ibu warga Kelurahan Jomblang, Walikota Semarang yang lebih sering dipanggil dengan nama Hendi mengaku akan menyediakan susu setiap bulannya.

Baca Juga: Fasilitasi Hobi Pemuda, Walikota Semarang Hendrar Prihadi Buka Peluang Kompetisi Mini 4WD

Hendi juga meminta ibu-ibu di Kota Semarang tidak menganggap sepele persoalan stunting yang mengancam anak.

"Stunting ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama, kalau kemudian di keluarga kita ada anak yang keliatan imut kecil yang harus segera diperiksakan,” ungkap Walikota Semarang Hendrar Prihadi, dalam rilisnya, Jumat 25 Maret 2022.

“Jangan sebaliknya, malah seneng anak ku imut - imut. Nggak boleh seperti itu, harus dipastikan dari sisi tinggi badan dan berat badan, pada masa - masa emas ini dia dalam kondisi yang sehat," ungkap Hendi.

Walikota Semarang menegaskan bahwa kepedulian orang tua kepada anaknya agar terhindar dari stunting harus ditingkatkan.

Baca Juga: Walikota Semarang Hendrar Prihadi Serahkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada Pekerja Rentan

Pasalnya Walikota Semarang meyakini anak kelak akan menjadi tumpuan keluarga, yang kemudian tumbuh kembangnya memerlukan kepedulian yang tinggi.

"Saya rasa semua keluarga pasti setuju kalau melihat anaknya pintar, sehat, badannya besar. Karena itu kalau masuk kategori stunting ya dipaksa makannya, diberi susu dan vitamin," tegas Hendi.

Untuk itu Hendi meminta masyarakat untuk secara maksimal memanfaatkan program pemberian makanan tambahan yang diinisiasinya melalui Pemerintah Kota Semarang.

"Kami punya program pemberian makanan tiga kali sehari selama dua bulan. Tapi bukan berarti kami menganggap bapak ibu nggak bisa memberi makan, bukan begitu. Ini wujud kepedulian pemerintah untuk memberi contoh makanan yang sehat itu seperti ini," terang Walikota Semarang tersebut.

Hendi sendiri menekankan menaruh perhatian besar pada angka stunting di wilayah yang dipimpinnya, dimana saat ini tercatat terjadi pada 1.367 anak di Kota Semarang.

"Jadi katanya Semarang ini kota metropolitan, tapi begitu dicek ternyata ada 1.367 adek - adek kita yang masuk kategori stunting,” ungkapnya.

“Ini tugas kita, gimana caranya kemudian dalam tempo 3 sampai 4 bulan ke depan, angka itu mengecil, bahkan habis, sehingga putra - putri panjenengan dapat tumbuh kembang dengan baik," pungkas Walikota Semarang tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menegaskan selain pemberian makanan tambahan, juga ada susu yang dibagikan secara gratis.

"Jadi sesuai arahan Pak Wali, kami dari Dinas Ketahanan Pangan juga memberikan 4 dus susu secara gratis setiap bulannya untuk anak yang masuk kategori stunting," terangnya.

"Jadi kalau 1.367 anak tinggal dikalikan saja, berarti ada lebih dari 5.468 dus susu gratis setiap bulan yang disalurkan secara gratis dari Pemerintah Kota Semarang," tutur Bambang.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah