Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Pastikan Penanganan Pendidikan Anak Yatim Piatu Korban Covid di Jateng

- 24 Maret 2022, 15:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin saat memimpin rakor penanganan pendidikan anak yatim piatu korban Covid di Jateng.Foto: Media Purwodadi
Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin saat memimpin rakor penanganan pendidikan anak yatim piatu korban Covid di Jateng.Foto: Media Purwodadi /Humas Provinsi Jateng/

Media Purwodadi- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin terus lakukan monitoring peta penanganan anak yatim piatu korban di Jateng.

Pemantauan, dilakukan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, lantaran anak yatim piatu paskan dua tahun penyebaran Covid sangat banyak.

Ribuan anak di Jawa Tengah menjadi yatim, piatu dan yatim piatu lantaran kehilangan orang tua akibat terkena Covid.

Anak yang belum siap hidup mandiri, ungkap Wakil Gubenur Jateng Gus Yasin, dipaksa hidup mandiri atau harus tinggal dengan saudara lantaran orang tua sakit dan akhirnya meninggal karena Covid.

Baca Juga: Turun Tangan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Petakan Penanganan Pendidikan Anak Yatim Piatu Paska Covid

Pemantauan dilakukan Wakin Gubernur Jateng Taj Yasin, yakni dalam hal penanganan pendidikan bagi anak yang dipaksa jadi yatim piatu lantaran kehilangan orang tua pada saat pendemi Covid.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin menjelaskan Pemerintah Provinsi Jateng telah memetakan penanganan terhadap anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Termasuk, urai Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, rencana aksi jangka panjang bidang pendidikan bagi anak usia sekolah supaya tetap dapat melanjutkan pendidikan.

"Untuk rencana aksi jangka pendek sudah dilakukan, tinggal pelaksanaan rencana aksi jangka panjang. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ungkap Wakil Gubernur Jateng, dalam rilisnya Kamis 24 Maret 2022.

Baca Juga: Gus Yasin Wakil Gubernur Jawa Tengah Himbau Masyarakat Tidak Fanatik Ikuti Ajaran Agama

“Tuntutan Undang-Undang tentang Wajib Belajar 12 Tahun menjadi tanggungjawab kita bersama," tambah Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin.

Taj Yasin menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama pemerintah kabupaten dan kota, serta lembaga terkait lain sudah memetakan penanganan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu akibat Covid-19.

Termasuk anak-anak yang berminat melanjutkan pendidikan ke pondok pesantren maupun ke lembaga pendidikan formal hingga tingkat SMA sederajat di 35 kabupaten-kota di Jateng.

"Sudah kita petakan, yang ingin melanjutkan ke pondok pesantren kita serahkan ke Baznas, kemudian yang putus sekolah sudah diskusikan dengan Dinas Pendidikan Jateng, terutama yang berusia SMA atau SMK," kata Gus Yasin, dalam saat memberi sambutan rakor asesmen anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena Covid-19, di Kantor Gubernur Jateng.

Selain itu, untuk anak yang butuh pelatihan kerja, Pemprov Jateng memberikan pelatihan kerja dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Dinas Tenaga Kerja, serta instansi terkait lainnya.

Sehingga anak yatim piatu di Jawa Tengah bisa kembali bangkit dan mereka akan mendapatkan keterampilan untuk bekal bekerja.

Dalam kesempatan tersebut, Taj Yasin berterimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Di antaranya Universitas Diponegoro, Baznas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polda Jateng, organisasi masyarakat, serta semua organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota yang telah terlibat dan berbagai bantuan kepada anak-anak yatim piatu akibat Covid-19.

"Persoalan ini bukan hanya BP32AKB yang menanganinya, karena penanganan anak yatim piatu yang orangtuanya meninggal akibat Covid-19 ada unsur pendidikan, sosial, keberlangsungan pekerjaan, dan sebagainya,” urai Gus Yasin.

“Sehingga diharapkan semua dapat bekerjasama, jangan sampai kita lempar-lemparan kita harus bersama-sama," pinta Taj Yasin.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x