Setelah Ganjar Pranowo, Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Dengarkan Keluhan Warga Desa Wadas

- 19 Februari 2022, 21:01 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin saat memberikan penjelasan kepada para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin saat memberikan penjelasan kepada para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo. /Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Tak hanya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saja yang mengunjungi Desa Wadas, Kabupaten Purworejo untuk mendengarkan aspirasi warga setempat terkait pembangunan Mega Proyek di desa mereka.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen juga menyempatkan diri bertandang ke Desa Wadas untuk mendengarkan beragam komentar warga setempat terkait polemik yang terjadi di wilayah itu.

Sesampainya di Masjid Nurul Huda Desa Wadas, masyarakat menyambut Taj Yasin dengan lagu Yalal Wathon.

Bahkan, Taj Yasin juga terlihat akrab menyapa anak-anak yang kebetulan diajak orang tuanya ke masjid tersebut.

Baca Juga: Berikut Profil Jenna Norodom Disorot Mirip Lisa BLACKPINK, Berkecimpung di Dunia Hiburan Sejak 2018

Taj Yasin mengungkapkan, secara pribadi mengakui prihatin terhadap peristiwa beberapa pekan lalu. Namun, setelah melihat keceriaan anak-anak, Taj Yasin mengaku bersyukur.

“Alhamdulilah, tadi saya lihat anak-anak sudah senang. Sudah ceria. Masyarakatnya sudah mulai kembali aktivitasnya,” Sabtu, 19 Februari 2022.

Di tempat itu, Taj Yasin juga menjelaskan telah mendengarkan segala aspirasi warga melalui tokoh masyarakat Desa Wadas, Gus Fuad.

Bahkan, dirinya sudah mendapat gambaran terkait polemik yang terjadi di wilayah tersebut.

Penilaian Taj Yasin, akar masalah sejak awal adalah komunikasi.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini mengungkapkan dengan komunikasi yang baik dan transparan, maka tidak akan ada masalah yang timbul dengan skala besar.

"Saya lihat tadi komunikasi yang salah, ayo kita perbaiki bersama. Minimal kalau ada masalah rembugan harus jelas dari awal, saya sampaikan supaya tahu semua,” tambah Taj Yasin.

“Namanya Jual beli, ya harus tahu harganya yang dibeli berapa. Kelanjutannya bagaimana? Harusnya kan gitu," ungkap Taj Yasin.

Gus Fuad sendiri menyampaikan kronologi terkait peristiwa penolakan sebagian warga tentang penambangan kuari Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener.

Baca Juga: Kode Redeem Arena of Valor Minggu, 20 Februari 2022 Buruan Klaim dan Dapatkan Hadiahnya Sebelum Kehabisan

Menurut Gus Fuad, tidak ada transparasi dan sosialisasi sejak awal dari pihak aparatur desa, karena itu terus berlanjut sampai warga mencari tahu sendiri terkait kejelasan rencana penambangan Wadas ini.

"Warga resah, mau menanam juga tidak tenang. Akhirnya para sepuh mengirimkan surat ke kepala desa. Tapi tidak ada balasan," kata Gus Fuad.

Bahkan, Gus Fuad mempertanyakan tentang posisi Desa Wadas yang dipakai sebagai situs penambangan.

Gus Fuad mengungkapkan, secara lokasi Wadas terpisah dari Bendungan Bener. Namun, dirinya juga menyoroti terkait appraisal pembebasan lahan yang dirasa tidak semestinya.

Dengan kondisi ini, tentu warga semakin resah. Bahkan, warga merasa tidak ada keadilan yang seharusnya mereka dapatkan.

Baca Juga: Chacha Frederica Kenalkan Rasa Nikmat Kopi Khas Kendal Sebagai Daya Tarik Wisatawan

"Kenapa kok wadas ini kok masuk dalam PSN, sementara tempatnya terpisah yang mau diambil materinya? Artinya bukan lokasi proyek,” ungkap Gus Fuad.

“Kedua, appraisal ini diumumkan setelah kita menyetujui semua. Jadi bukan kesepakatan dulu harganya berapa baru kita setuju, itu bukan. Itu yang tidak berperikeadilan dirasa warga itu itu. Tidak ada transparansi, sosialisasi," tambahnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin berkesempatan untuk mengunjungi Desa Wadas di Kabupaten Purworejo.

Kedatangan pria yang akrab disapa Gus Yasin ini untuk mendengarkan isi hati para warga yang kontra terhadap pembangunan Bendungan Bener dan penambangan kuari.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x