Ganjar Pranowo Tegaskan Penarikan Iuran di Lingkungan Sekolah Boleh Asal Harus Setuju, Ini Penjelasannya

19 Mei 2022, 15:13 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memaparkan terkait penarikan iuran di lingkungan sekolah. /dok Humas Pemprov jateng.

Media Purwodadi – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memetakan jumlah gedung dan bangunan sekolah di Jawa Tengah yang rusak.

Selain itu, Ganjar Pranowo juga meminta Disdikbud Jawa Tengah menghitung anggaran yang tersedia untuk dialokasikan.

Ganjar sendiri menyatakan tidak melarang adanya penarikan iuran dari wali murid yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Baca Juga: Kode Redeem FF Jumat, 20 Mei 2022 : Ayo Segera Klaim Malam Ini, Jangan Sampai Kamu Ketinggalan

Namun, dia menegaskan pelaksanaannya harus secara tepat, adil dan terbuka dengan melibatkan komite dan orang tua.

Pernyataan tersebut diungkapkan Ganjar Pranowo saat membuka kegiatan Sosialisasi Integritas dan Pendidikan Anti Korupsi Provinsi Jawa Tengah, tahun 2022, Kamis 19 Mei 2022.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini, Ganjar Pranowo memaparkan telah memetakan gedung sekolah di Jawa Tengah yang kondisinya tidak memadai untuk diperbaiki.

Bahkan, dirinya memaparkan pembangunan fisik menjadi sumber pungutan liar di lingkungan sekolah. Ganjar Pranowo membeberkan hal itu dengan pengalamannya saat datang ke sekolah untuk mengambil rapor milik anaknya beberapa tahun lalu.

Di situ, Ganjar melihat adanya wali murid yang memberikan bingkisan kepada guru. Tentu saja, gambaran itu menurut Ganjar harus segera dihentikan.

“Gambaran saat itulah yang kemudian menunjukkan kepada saya, rasanya yang seperti ini harus dihentikan dan nanti turunannya akan banyak sekali di sekolah,” ungkap Ganjar Pranowo.

Dengan adanya gambaran itu, Ganjar menilai akan muncul permintaan yang memberatkan orang tua seperti soal pembangunan rumah ibadah hingga perbaikan fasilitas seperti ruang hkelas.

“Katanya ini akan jadi legacy kepada sekolahnyalah. Akhirnya ini membebani masyarakat, membebani rakyat,” tegas Ganjar.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Kabupaten Grobogan, Kamis 19 Mei 2022 : Waspada Adanya Hujan Lebat di Malam Hari

Hingga akhirnya, Ganjar Pranowo meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah melakukan pemetaan jumlah gedung dan bangunan sekolah di Jateng yang rusak dan menghitung anggaran yang tersedia untuk dialokasikan.

Terkait penarikan iuran dari wali murid yang dilakukan sekolah, Ganjar Pranowo meminta adanya tandangan dari satu per satu yang setuju dengan keputusan itu.

“Harus tandatangan satu per satu bahwa dia setuju dengan keputusan itu. Jika ya silakan jalan, jika tidak ya nggak boleh jalan dan ketika ada yang tidak mampu, tidak boleh dipaksa,” tegas orang nomor satu di Jawa tengah ini.

Ganjar sendiri sudah mengingatkan kepada para guru yang ditemuinya. Namun, suami dari Siti Atikoh ini kerap menemui kasus guru atau kepala sekolah yang nekat dan melakukan pungli.

“Maka dengan terpaksa kemarin, saya harus nyemprit beberapa kepala sekolah. Ini peringatan keras,” tegas ayah dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar ini.

Di akhir sambutannya, Ganjar meminta para guru untuk memulai budaya antikorupsi dari diri sendiri dan menitipkan anak-anak yang cerdas, berakhlak mulia, punya budi pekerti baik dan integritas yang tinggi.

“Nanti kalau pemerintah sudah nggak bisa ngurusi, biar nanti saya yang sikat mencari cara yang lain. Ini contoh bagaimana membudayakan antikorupsi dan saya titip betul pada kawan guru untuk bisa melakukan itu,” tegasnya.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler