Ganjar Pranowo Setuju, Sudah Vaksin Covid-19 Dijadikan Syarat Pedagang Mie dan Bakso Bisa Kembali Berjualan

14 September 2021, 10:42 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau program vaksinasi yang digelar oleh Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia di Mall Tentrem Semarang, Selasa 14 September 2021. /Pemprov Jateng/

Media Purwodadi - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo setuju jika pedagang mie dan bakso diperbolehkan berjualan dengan stiker dan syarat sudah melakukan vaksin Covid-19.

Dengan adanya kesepakatan syarat sudah vaksin Covid-19 tersebut, diharapkan Ganjar ekonomi bisa berjalan dan para pedagang mie dan bakso terproteksi.

Ganjar menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif yang diambil oleh pengurus Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso), jika sudah vaksin Covid-19 menjadi syarat berjualan.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai meninjau program vaksinasi yang digelar oleh Paguyuban Pedagang Mie dan Bakso (Papmiso) Indonesia di Mall Tentrem Semarang, Selasa 14 September 2021.

Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Jawa Tengah, Presiden Jokowi Bertemu dengan Joko Widodo

“Papmiso itu punya ide ternyata dia menggerakkan anggotanya pedagang mie dan bakso untuk mau vaksin, menarik lho tempatnya di Mall lagi,” kata Ganjar.

Saat tinjauan, Ganjar yang didampingi oleh pengurus dari Papmiso Indonesia bertanya soal ide atau usulan dari Papmiso terhadap kelangsungan ekonomi dari pedagang mie dan bakso.

“Ternyata idenya bagus, satu kasih stiker aja pak. Nanti kalau mereka pedagang-pedagang baksonya melanggar, mereka yang menghukum, tutup. Ini bagus,” kata Ganjar.

Ganjar menilai usulan ini bagus, karena selain mendisiplinkan para pesagang mie dan bakso juga bisa membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait prokes dan vaksin.

“Artinya diantara mereka akan membantu pemerintah mengedukasi baik para pedagangnya, karyawannya maupun pelanggannya,” kata Ganjar.

Dengan saling menjaga, lanjut Ganjar, maka ekonomi bisa bergerak. Tak hanya diindustri besar saja, namun juga ekonomi kerakyatan.

Baca Juga: Andmesh Kamelang Kembali Rilis Lagu Terbaru Berjudul ‘Bisa Tanpamu’ Trending di YouTube. Berikut Lirik lagunya

Jika Mall bisa buka dengan menginstall aplikasi Peduli Lindungi, maka pedagang mie dan bakso dimulai dengan cara konvensional.

“Kalau Mall punya aplikasi Peduli Lindungi. Lha warung bakso? Emang mau dipasang itu? Ya kalau nanti suatu ketika memang kita harus mengarah ke sana setidaknya memulai,”.

“Bisa dimulai, nah sebelum digital ya kita dimulai lah dengan cara-cara konvensional. Konvensionalnya eling-elingke,” jelasnya.

Sementara itu, Sekjen Papmiso Indonesia Bambang Haryanto mengatakan, vaksin untuk pedagang mie dan bakso di Jawa Tengah ini berlangsung dua hari.

Setidaknya ada 3.000 pedagang mi dan bakso, termasuk karyawan serta keluarganya yang divaksin.

“Ini sudah yang titik ke sepuluh, kita sudah mulai dari Jawa Barat, dan Provinsi Banten. Di sini targetnya 10.000 tapi kita dapat alokasinya 3.000,” kata Bambang.

Tujuan vaksin untuk pedagang mie dan bakso ini, lanjut Bambang, semata-mata untuk menggerakan ekonomi kerakyatan. Pihaknya menilai, pedagang mi dan bakso masuk kategori kelompok rentan.

“Tujuannya untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan yang hari ini belum dilakukan oleh pemerintah, makanya ini kita sebagai asosiasi mendorong,”.

“Supaya teman-teman dulu nih sebagai pelayan bakso harus divaksin dulu,” katanya.

Terkait dengan idenya yang disetujui vaksin, lanjut Bambang, tidak lepas dari keinginan Papmiso untuk mendisiplinkan dan memberikan keamanan serta kenyamanan untuk pedagang dan konsumen.

“Kita usulkan ke pak Gubernur tadi pedagang bakso yang sudah divaksin akan kita kasih stiker. Stiker itu (syarat) dia boleh memulai (jualan) dengan Prokes, kalau dia melanggar Prokes ya kita akan tarik stikernya,” tegas Bambang.***

Editor: Titis Ayu

Tags

Terkini

Terpopuler