Puppet Telling Story Jadi Cara Efektif Perkenalkan Gizi Pada Anak Usia Dini

- 23 Oktober 2021, 17:10 WIB
Para siswa mendengarkan puppet telling story.
Para siswa mendengarkan puppet telling story. /

Media Purwodadi – Modul pembelajaran gizi yang diperuntukkan bagi anak usia dini, pengajar dan orang tua siswa disosialisasikan langsung di Sekolah Alam Jungle School Sekaran Gunungpati, Kota Semarang.

Modul tersebut bernama ECMO DEMO yang merupakan akronim dari Education, Cooking and Moving Demontration, yang didalamnya terdapat kegiatan pendidikan gizi, demo masak dan senam sehat.

Kegiatan ini tersebut digelar para dosen gizi Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan dosen Ilmu Keolahrgaan Universitas Ngudi Waluyo Ungaran.

Pendidikan gizi ini disosialisasikan dengan metode cerita boneka atau puppet telling story untuk orang tua siswa dengan metode talkshow menu anak sehat dan edukasi permainan anak panah (nutri-dart) dan puzzle untuk para pengajar di sekolah.

Baca Juga: Sebanyak 8 Unit Rumah Roboh, 116 Rumah Rusak Ringan & 1 Sekolah Roboh Akibat Puting Beliung di Grobogan

Sebelum dilaksanakan puppet telling story dilaksanakan dengan senam sehat untuk anak usia dini yang dipandu Nur Amin dan satu orang mahasiswa dari Progdi Gizi Unnes, Akhmad Samsu Dukha.

“Senam kali ini sedikit berbeda dengan senam pada umumnya yakni bernama Senam Bahagia yang dikhususkan untuk anak-anak usia dini. Pemilihan instrumen lagu dan gerakan menjadi pembeda pada senam bahagia ini,” ujar Nur Amin.

Pada senam ini dikenalkan lagu lagu daerah hingga gerakan senam dasar dengan menirukan gerakan hewan yang dikolaborasikan tari tarian yang ada di Indonesia.

Senam ini bertujuan meningkatkan daya imajinasi serta keterampilan berekspresi yang bermanfaat bagi salah satu penunjang kemampuan bersosialisasi anak serta melatih fleksibilutas gerakan tubuh pada anak.

Kemudian, puppet telling story disampaikan Eko Farida dari Prodi Gizi Unnes bersama dua orang mahasiswanya yakni Nadia Puspita Sari dan Muhammad Anis Ubaidillah.

Beragam tokoh tokoh dari boneka jari dan boneka bahan makanan ditampilkan di atas panggung cerita. Tokoh tokoh yang diceritakan antara lain tempe, jamur, tahu, sosis, daging, ayam, telur dan nasi.

Baca Juga: Ada Pelanggaran di SMKN 1 Tengaran, Ganjar Pranowo Minta Sekolah Perbaiki atau Kembali Daring

Cerita yang disampaikan ini berupa edukasi yang berbentuk dialog antartokoh yang punya karakter berbeda beda.

Para siswa antusias lantaran cerita yang dibawakan oleh Eko Farida ini sangat dipahami dan tokoh tokoh yang dimainkan berbeda dari cerita boneka wayang pada umumnya.

Bahkan, para siswa bisa menebak nama tokoh yang muncul di panggung karena mereka mengetahui semua boneka jari yang dimainkan ini menyerupai bentuk makanan yang dikonsumsi  sehari hari di rumah.

Usai penyampaian cerita, para siswa diminta untuk menceritakan kembali siapa saja karakter dalam boneka jari yang baru saja didengarkan saat pentas di atas panggung tersebut.

Baca Juga: Lagi, Ganjar Pranowo Masih Temukan Sekolah yang Dianggap Belum Siap Gelar PTM Karena Alasan Ini

Kegiatan edukasi dan demo masak juga dilaksanakan untuk para orang tua dengan tema mengenali permasalahan makan pada anak usia dini yang disampaikan Yanesti Nuravianda.

Tidak hanya pemaparan materi dan talkshow interaktif saja yang dilaksanakan dalam demo tersebut, namun kegiatan ini juga dilengkapi dengan penimbangan dan pengukuran tinggi badan anak dan konsultasi gizi gratis dengan ahli gizi bersama Amelia Setyowati.

Dalam demo memasak ini juga dilakukan penayangan video berisi demo masak aneka menu kudapan dan makanan sehat yang disukai anak sebagai simulasi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x