Korban Erupsi Gunung Semeru Bertambah Lagi, 3.697 Warga Lumajang Terpaksa Mengungsi

- 8 Desember 2021, 07:13 WIB
Gunung Semeru yang telah terjadi erupsi sejak Sabtu, 4 Desember 2021.
Gunung Semeru yang telah terjadi erupsi sejak Sabtu, 4 Desember 2021. /BNPB RI.

Media Purwodadi – Erupsi yang dahsyat terjadi pada Gunung Semeru yang membuat warga di wilayah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang berbondong-bondong menyelamatkan diri.

Saat ini, tim relawan gabungan tengah melakukan upaya penyelamatan atau evakuasi terhadap para korban yang terdakpak erupsi Gunung Semeru.

Hingga Selasa, 7 Desember 2021, jumlah korban terus bertambah. Beberapa korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi Indosiar Rabu, 8 Desember 2021: Ada Live BRI Liga 1:Persib Bandung vs Persebaya Surabaya

Terakhir, dua mayat ditemukan di area penambangan pasir, tepatnya di Dusun Curahkobokan. Dua jasad tersebut berhasil dievakuasi Tim Rescue dari Basarnas Jawa Timur.

Dilansir dari laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah warga yang mengungsi mengalami peningkatan menjadi 3.697 jiwa. Sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lumajang.

Sedangkan 24 jiwa ikut mengungsi dan berada di wilayah Kabupaten Malang per Selasa 7 Desember 2021.

Sebaran titik pengungsian di Kabupaten Limajang berada di Kecamatan Pronojiwo dengan 9 titik berjumlah 382 jiwa, Kecamatan Candipuro sebanyak 6 titik dengan jumlah 1.136 jiwa, Kecamatan Pasirian ada 4 titik dengan juumlah 562 jikwa dan Kecamatan Lumajang sebanyak 188 jiwa.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi ANTV Rabu, 8 Desember 2021: Saksikan Untaian Hikmah dan Cinta di Dalam Perjodohan

Beberapa titik lainnya yakni di Kecamatan Tempeh sebanyak 290 jiwa, Kecamatan Sumberseko 67 jiwa dan Kecamatan Sukodono 45 jiwa.

Sementara, korban jiwa tercatat ada 56 orang mengalami luka-luka, 17 orang dinyatakan hilang dan 34 jiwa meninggal dunia.

Total warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini yaitu 5.205 jiwa. Untuk warga yang dinyatakan hilang dan luka, Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melakukan pemutakhiran data dan validasi.

“Erupsi ini juga mengakibatkan sebanyak 2.970 unit rumah megalami kerusakan. Bangunan terdampak lainnya yaitu 38 unut fasilitas pendidikan dan jembatan putus di Gladak Perak sebanyak satu unit,” ungkap Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran persnya.

Baca Juga: Jadwal Acara RTV Rabu, 8 Desember 2021: Saksikan Program Spesial Tayo, Adit Sopo Jarwo, Santri Boy

Abdul Muhari juga mengingatkan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan serta waspadai awan panas, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai.

“Masyarakat juga menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karean saat ini suhunya tinggi,” ujarnya.

Ketiga, masyarakat perlu waspada adanya potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan waspada ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x