Media Purwodadi - Terkadang kita sering mendapati daging kurban yang telah hilang kualitasnya. Padahal belum lama disimpan setelah pemotongan di saat Hari Raya Idul Adha.
Terkadang baru sehari dimasak, sudah berubah penampilannya. Baik itu aromanya berubah, bahkan rasanya menjadi aneh.
Padahal mestinya daging kurban yang barokah ini menyehatkan dan menguatkan tubuh kita.
daging kurban bisa saja menurun kualitasnya, bahkan rusak, jika salah dalam mengelola dan mengolah daging kurban.
Baca Juga: Gading Marten Unggah Foto Mesra Bersama Seorang Gadis Cantik, dr Tompi: Capek Kali Rahasia
Dikutip mediapurwodadi.pikiran-rakyat.com penjelasan Direktur Halal Research Centre Fakultas Peternakan UGM, Ust. Nanung Danar Dono, Ph.D. melalui whatsapp, pada Selasa, 20 Juli 2021.
Berikut tips cara menyimpan dan mengolah daging kurban yang benar agar tetap terjaga kualitas dan keistimewaannya.
Jangan memegang daging kurban ketika tangan kotor
Ust. Nanung menjelaskan, kuman-kuman dan aneka mikroba penyebab penyakit (pathogen) dapat dengan senang hati berpindah dan berkembang biak di daging.
Maka, biasakan mencuci tangan sebelum memegang daging segar.
Jangan meletakkan daging di tempat kotor
Di tempat yang kotor, daging sangat mudah terkontaminasi.
Bahkan, di tempat yang tidak bersih, mikroba dapat berkembang biak 10.000 hingga 100.000 kuman per menit.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Beras 5 Kg Kepada Pekerja Sektor Informal Terdampak PPKM Darurat
Cegah kontaminasi daging dari batuk atau bersin
Jika ingin batuk atau bersin, arahkan ke tempat lain. Jangan langsung ke arah daging.
Upayakan semaksimal mungkin mengurangi kontaminasi daging oleh mikroba perusak maupun patogen.
Daging harus segera dimasak atau disimpan
Setelah dipisahkan dari bagian utama tubuh hewan, daging harus segera dimasak atau disimpan.
Jika mendapatkan daging kurban dalam keadaan kotor, harus segera dicuci bersih dan dimasak.
Jangan memegang daging secara langsung
Saat menerima daging dari masjid, jangan memegang daging secara langsung.
Gunakan kaus tangan plastik untuk menghindari kemungkinan adanya virus Corona yang menempel di permukaan daging dan terbawa pulang ke rumah kita.
Simpan daging kurban di kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu
Dalam kondisi bersih, daging kurban (kambing/domba dan sapi) dapat disimpan di kulkas tanpa dicuci terlebih dahulu. Cucilah ketika akan dimasak.
Jangan simpan daging kurban secara utuh
Daging kurban hendaknya tidak disimpan utuh atau dalam ukuran besar beberapa kilogram (kg) di dalam freezer (lemari pembeku). Namun dipotong-potong dahulu dalam ukuran kecil terlebih dahulu.
Potongan daging kemudian dimasukkan ke dalam plastik bening ukuran 0,5 atau 1 kg, dimasukkan ke dalam kontainer plastik ukuran sedang, baru kemudian disimpan di dalam kulkas.
Kurangi udara dalam kantung plastik pembungkus daging
Udara di dalam plastik daging dapat dipakai untuk pernafasan mikroba pembusuk. Oleh sebab itu, sebelum disimpan, kurangi sebisa mungkin udara di dalam kantung plastik daging.
Pengurangan udara di dalam plastik daging dapat dilakukan menggunakan pompa vacuum daging. Jika tidak ada, bisa pula kita gunakan ember kecil atau baskom yang diisi air bersih.
Masukkan daging ke dalam plastik, lalu turunkan pelan-pelan plastik daging ke dalam air. Permukaan air akan mendorong udara di dalam plastik daging naik ke atas.
Setelah udara habis, segera ikat plastik kantung daging tersebut agar udara tidak masuk kembali.
Daging segar sebaiknya tidak langsung disimpan di freezer
Kejadian cold shortening (mengkeret karena beku mendadak) bisa merusak kualitas daging.
Oleh sebab itu, sebelum disimpan di dalam freezer, hendaknya daging transit terlebih dahulu di dalam cool case (kulkas atau lemari pendingin) selama 10-20 jam.
Lama penyimpanan di dalam kulkas ini tergantung performa kulkas yang kita miliki.
Daging beku tidak boleh diempukkan kembali menggunakan air panas
Saat akan memasak daging, daging beku tidak boleh diempukkan kembali menggunakan air panas.
Air panas memang mampu dengan cepat mengempukkan kembali daging beku, namun nutrien daging (terutama protein) bisa rusak (denaturasi).
Proses thawing
Proses thawing (mengempukkan kembali daging beku) dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
fast thawing (cara cepat) maupun slow thawing (cara lambat).
Fast thawing
Fast thawing dapat dilakukan dengan meletakkan daging beku yang masih terbungkus rapat di dalam plastik ke dalam ember kosong.
Selanjutnya, letakkan ember tersebut di bawah air kran dan biarkan air mengalir kecil dan bergantian merendam daging beku.
Setelah kembali empuk, buka atau pecah plastik daging, lalu cuci-bilas daging hingga bersih. Tiriskan daging dan siap dimasak.
Slow thawing
Slow thawing dapat dilakukan dengan memindahkan daging beku dari freezer ke dalam cool case.
Biarkan suhu sejuk kulkas selama semalam (sekitar 12 jam) mengempukkan kembali daging beku menjadi segar.
Jangan membiarkan daging terlalu lama
Setelah kembali empuk, hendaknya daging beku segera diolah (dimasak). Jeda waktu yang terlalu lama antara proses thawing dan pemasakan dapat menyebabkan mikroba pembusuk kembali berkembang biak dan merusak kualitas daging.
Jangan lupa untuk selalu membaca basmallah
Sebelum menyentuh daging, menyimpan daging, mengolah daging beku, maupun sebelum menyantap masakan daging kurban sebaiknya selalu membaca basmallah.
Nanung menambahkan, semoga daging kurban kita barokah, memberikan manfaat dan menyehatkan jasmani, ruhani kita semua.
Selamat menunaikan ibadah kurban. Semoga Allah Swt berkenan menerima amal ibadah kita semua.***