Network
Media Purwodadi – Banyak orang beranggapan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ tidak bisa sembuh seperti sediakala. Namun, stereotipe tentang ODGJ tersebut tidak berlaku di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Ki Hadjar Dewantara Solo.
Di halaman RSJD Ki Hadjar Dewantara Solo ini, tiba-tiba saja mendadak ramai. Di tempat tersebut berdiri stan yang menjajakan aneka produk makanan dan kerajinan.
Rupanya, produk makanan ini bukan produksi pelaku UMKM, melainkan para eks ODGJ yang pernah dirawat di RSJD Ki Hadjar Dewantara, Solo.
Baca Juga: Penyandang Disabilitas Jadi Peserta Seleksi Mahasiswa Baru PTKIN, Panitia Berikan Pelayanan Humanis
Sebagai mantan pasien ODGJ, rupanya tidak membuat mereka melupakan tempat yang pernah merawat mereka. Pasalnya, saat mereka mendapatkan perawatan di RSJD Ki Hadjar Dewantara, Solo ini mendapatkan pelatihan untuk kemandirian ekonomi.
Dengan program Duminten Dolan atau Dinten Jumat Dodol lan Ketemuan, para eks ODGJ ini berjualan dan berbaur dengan masyarakat umum lainnya.
Namun, pada rangkaian Bulan Pancasila dan Bung Karno, para eks ODGJ ini berjualan setiap hari di halaman RSJD Ki Hadjar Dewantara, Solo. Ada beragam acara pendampingan di gelaran tersebut.
Salah satu eks ODGJ adalah Sri Haryanto. Pria yang juga turut berjualan aneka makanan ini telah menderita gangguan jiwa sejak tahun 1999 lalu.
“Saya dirawat terkena gangguan jiwa tahun 1999, kemudian masuk RSJD Solo sejak 2006 dan diberikan pendampingan,” ujar Sri Haryanto.
Puluhan tahun berobat, kondisi Sri semakin membaik. Sehari-hari dirinya berjualan aneka macam makanan seperti tahu bacem, tempe bacem, sosis bakar dan lainnya.
