"Ada yang dari Pontianak dan banyak daerah lain pak di luar Jawa yang pesen ke saya. Sekarang saya juga sampai nambah karyawan untuk memenuhi pesanan," kata Sri, saat ditanya Ganjar Pranowo.
Ganjar juga berkesempatan mengelilingi tempat produksi nila krispi milik Sri tersebut. Sambil bercerita kepada orang nomor satu di Jawa Tengah itu, Sri mengaku kini pendapatannya pasca ikut Lapak Ganjar mencapai Rp15 juta per bulan.
"Di bulan ramadan seperti ini, omsetnya justru naik lebih tinggi lagi pak, sebulan bisa mencapai Rp24 juta. Saya juga sudah jualan di marketplace besar seperti Shopee dan lainnya," ungkap Sri.
Sementara Ganjar Pranowo mengaku senang melihat semangat Sri Narsih yang tidak menyerah untuk tetap survive di tengah pandemi saat ini.
"Bu Sri Narsih ini buat keripik ikan Nila namanya Sarmila. Beliau tidak pernah menyerah dan terus belajar. Ini sekarang packagingnya sudah mulai bagus, dan beliau juga ceritanya pernah ikut Lapak Ganjar dan katanya penjualan jadi semakin naik," ungkap Ganjar Pranowo.
"Beliau ikut pelatihan, diajari manajemen, packaging, pemasaran dan lainnya. Dan bu Sri ini semangat sekali, tidak lelah untuk belajar sehingga sekarang hasilnya bagus," ucapnya.
Dengan usaha dan kerja keras Sri Narsih ini, Ganjar Pranowo berharap agar pemilik usaha nila krispi ini bisa mengembangkan produk tidak hanya satu jenis, namun beragam jenis olahan yang ada.
"Misalnya keripik ikan Sidat, itu kan gizinya tinggi dan di Jepang mahal sekali. Ya siapa tahu bisa mengolah itu. Tapi ini basicnya sudah benar, tinggal menjaga kualitas, pelayanan prima dan jangan lelah untuk berinovasi," tambah Ganjar.***