Banyak Orang Punya Ambisi, Pengamat Budaya Grobogan: Semua Punya Banyak Keinginan

- 1 November 2023, 22:55 WIB
Ilustrasi persaingan dalam sebuah pertemanan.
Ilustrasi persaingan dalam sebuah pertemanan. /Pexels/Gratisography/

Media Purwodadi - Pemilihan Umum menjadi agenda tahunan setiap lima tahun sekali di Indonesia.

Pada menjelang pesta demokrasi tersebut, banyak hal terjadi dan itu masuk dalam kategori wajar.

Para bakal calon melakukan banyak hal demi menarik simpati orang-orang untuk memilihnya menjadi wakil rakyat mereka, baik di DPD, DPR RI, DPRD tingkat Provinsi dan DPRD tingkat Kabupaten.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio, Libra, Sagitarius dan Capricorn Kamis, 2 November 2023 Buat Kehidupan Anda Lebih Baik

Di samping itu, bakal calon presiden dan wakil presiden harus pintar memberikan penampilan yang baik untuk masyarakat yang dipimpinnya selama lima tahun ke depan.

Budayawan asal Grobogan, Muhadi.
Budayawan asal Grobogan, Muhadi. mediapurwodadi.pikiran-rakyat.com

Para bakal calon yang maju dalam kontestasi politik tersebut mayoritas memiliki ambisi untuk menduduki jabatan tersebut.

Sebuah ambisi untuk mendapatkan bangku jabatan mentereng juga sangat wajar dan bisa diperoleh oleh seseorang yang memang mempunyai kompetensi di bidang tersebut.

Pengamat budaya di Grobogan, Muhadi, mengungkapkan bahwa semua orang memang punya keinginan untuk menjadi bakal calon, baik itu di tingkat legislatif seperti anggota DPR atau presiden dan wakil presiden.

“Semua orang tentu punya keinginan untuk bisa maju sebagai bakal calon, baik itu bacalon untuk tingkat legislatif atau bacapres dan bacawapres," Muhadi, yang beranggapan ambisi seseorang sebagai budaya.

"Atau bahkan punya keinginan untuk mendapatkan jabatan mentereng. Namun, semua itu ada yang digarisbawahi di sini,” tambahnya.

Muhadi mencontohkan, banyaknya bacaleg saat ini yang sudah memulai memperkenalkan dirinya kepada masyarakat umum dan memberikan pemaparan yang sangat meyakinkan agar dapat memilih dirinya menjadi wakil mereka di gedung DPD, DPR, atau DPRD.

“Mereka sangat berambisi untuk mendapatkan hati masyarakat agar bisa memilihnya pada saat hari pemungutan suara tiba,” ujar Muhadi, Rabu, 1 November 2023.

Hanya saja, kata Muhadi, hal itu harus dibarengi dengan pendewasaan diri dari calon pemilih.

69Hal itu dipaparkan Muhadi saat melihat banyaknya pemikiran orang-orang yang masih sempit tentang money politics.

Dirinya mengingatkan kepada masyarakat terhadap riwayat sejarah di masa lalu, seperti para raja-raja di Jawa yang mempunyai tradisi sebelum dikukuhkan menjadi raja.

“Dalam riwayat kerajaan masa lalu, setiap raja-raja, khususnya di Jawa, sebelum dia menjadi raja, maka dia akan melakukan kegiatan sowan (berkunjung) kepada leluhurnya. Tujuannya, untuk meminta pertimbangan-pertimbangan untuk menjalankan tugas-tugas di kerajaan,” jelas Muhadi.

Persaingan Wajar

Muhadi menerangkan, selain ambisi juga materiil yang disiapkan, para calon wajib menyiapkan mental karena hal tersebut sangat penting, sebab menjual bibir tidak cukup sebagai modal untuk membuktikan bahwa calon mempunyai kapabilitas.

“Orang kalau memilih sesuatu harus menilai luar dalamnya. Jadi seorang calon, baik calon legislatif, calon ketua atau kepala atau apapun yang ingin mendapatkan jabatan strategis, wajib tahu diri bahwa menjual bibir saja tidak cukup, harus ada mental dan kemampuan yang menunjuk kapabilitasnya sebagai seorang pemimpin,” terang Muhadi.

“Sehingga semua hal bisa terakomodir dengan baik dan pelaksanaan kegiatan selama dirinya menjabat juga bisa berjalan dengan baik, transparasi dan membuktikan kepada semua orang bahwa dia dipercaya mengemban amanah tersebut,” tambah pria yang dikenal sebagai pengelola Candi Joglo ini.

Muhadi menerangkan bahwa situasi politik memang dikaitkan dengan kondisi yang panas. Namun, dirinya menerangkan bahwa bukan lagi saatnya memainkan peran tersebut. Untuk menjadi adem, perlu adanya kedewasaan.

“Saat ini bukan zamannya untuk menjegal lawan main. Persaingan boleh, namun kedewasaan itu pasti. Saya yakin, kontestasi apapun yang terjadi di tahun ini, sudah tidak perlu ada lagi penjegalan, karena masyarakat sudah bisa menilai dari kemampuan,” jelas Muhadi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini, Cancer, Leo dan Virgo Kamis, 2 November 2023. Bagaimana Nasib Zodiak Anda Hari Ini

“Contoh tutur kata itu terbuat dari pikiran. Kalau tutur kata yang diucapkan sudah terdengar tidak baik, maka orang ini sudah terlihat hendak melakukan tindakan yang tidak baik ke depannya. Itu penilaian orang terhadap seseorang pertama kali saat bertemu,” ujar Muhadi.

Muhadi berharap, kontestasi politik dengan berbagai panggung baik di kancah nasional, lokal maupun pada elemen masyarakat bisa berjalan dengan baik, jika mau memegang teguh budaya yang sudah ada sebelumnya.

“Orang Jawa bilang, rembuk yo dirembuk, mangan ora mangan kumpul. Artinya, apapun bisa dibicarakan, tidak harus pada saat duduk makan bersama, yang penting kumpul dan berbicara apapun untuk kebaikan di masa depan,” ujar Muhadi.***

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah