"Serta mampu menyerap tenaga kerja yang cukup signifikan. Saya kira ini adalah peluang besar, disaat ekonomi daerah tumbus bagus, tentunya akan bermunculan para wira usaha baru di daerah-daerah khusunya terkait Industri Kecil dan Menengah," tambahnya.
Pihaknya berpesan kepada para perajin maupun pelaku E Commerce untuk menjaga kualitas produk, harus bangga dengan produk Kabupaten Grobogan, jika memungkinkan berikan label “Produk Asli Grobogan”.
"Jangan sampai produk kita di labeli oleh orang lain dari daerah lain. Sekali lagi saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya E Commerce dan media sosial," tambah Sri Sumarni.
Sementara itu Casytha A Kathmandu menjelaskan, penggunaan gadget lebih baik dipergunakan untuk hal yang positif.
Salah satunya menggerakkan masyarakat, terutama pelaku usaha untuk menggunakan ponsel mereka dalam mempromosikan usahanya.
"Bukan hanya untuk komen-komen saja di mefia sosial, siapa tahu nanti bisa jadi duit," ajak Casytha kepada puluhan peserta.
Casytha menjelaskan, penggunaan Instagram bisa dipergunakan untuk berbagai macam penjualan produk.
"Ayo gunakan HP Anda yang lebih baik untuk sharing yang positif dan tingkatkan ekonomi. Masalah utama KUR. Katanya bebas agunan. Tetapi, susah akses yang bebas agunan," tambahnya.