Pikun dan Tidak Pernah Pulang ke Rumah, Seorang Nenek Ditemukan Tertemper KA Ambarawa Ekspress di Grobogan

- 17 Mei 2023, 21:09 WIB
Proses evakuasi korban oleh tim Inafis Polres Grobogan dan PMI Grobogan usai pemeriksaan dan olah TKP.
Proses evakuasi korban oleh tim Inafis Polres Grobogan dan PMI Grobogan usai pemeriksaan dan olah TKP. //Polsek Toroh


Media Purwodadi - Seorang nenek tewas tertemper kereta api di Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.

Peristiwa ini terjadi di perlintasan rel kereta api Km 13+600 Jalur Hilir, di Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Rabu 17 Mei 2023.

Insiden seorang nenek tertemper kereta api ini dibenarkan oleh Kapolsek Toroh, AKP Saptono Widyo.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Sosialisasikan Program Opik Kumis, Mudahkan Warga Daftar Peserta JKN

Saat dikonfirmasi, AKP Sapto menjelaskan bahwa nenek tersebut bernama Ngasiem, 83 tahun, warga Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

Kapolsek menjelaskan, kronologi peristiwa tertemper kereta api ini bermula ketika KA Ambarawa Ekspress jurusan Surabaya Pasar Turi - Semarang Poncol dengan nomor KA 269F lokomotif CC 2018334 berjalan dari Stasiun Jambon menuju Stasiun Ngrombo.

Sesampainya di perlintasan kereta api KM 14+100 yang berada di jalur hilir Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, masinis KA Andika Reza Putra dan asistennya Saifudin Zuhri melihat seseorang berjalan di tengah rel KA.

"Masinis sempat membunyikan semboyan 35 atau klakson lokomotif, namun diperkirakan korban yang sudah sepuh ini tidak mendengarkan," ujar AKP Saptono.

Lantaran jarak yang dekat, tabrakan antara KA Ambarawa Ekspress dengan nenek tersebut tidak bisa terhindarkan.

Korban tertemper dengan tubuh masih menempel di badan KA Ambarawa Ekspress dengan kondisi sudah meninggal dunia.

"Masinisi menghentikan laju kereta di Km 13+600 Jalur Hilir dan masinis turun lalu mengevakuasi korbar dibantu oleh warga sekitar yang selanjutnya kereta api melanjutkan perjalanan," ujar Kapolsek Toroh.

Warga yang mengetahui insiden tersebut langsung melaporkan ke Polsek Toroh dan kemudian tim medis dan tim Inafis Polres Grobogan datang untuk mengevakuasi korban.

"Korban ini sudah sepuh dan pikun sering keluar rumah tanpa pamit keluarganya. Dari keterangan pihak keluarga, korban pernah pergi sampai ke Geyer hingga akhirnya dijemput pulang ke Pulokulon, tetapi hilang lagi," ujar Kapolsek.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Grobogan dari BMKG Pada Kamis 18 Mei 2023, Masih Ada Hujan Ringan

Usai dievakuasi, Tim Medis Puskesmas Toroh II dan Tim Inafis Polres Grobogan langsung melakukan pemeriksaan dan olah TKP.

Dari pemeriksaan tim medis, ditemukan luka di bagin leher, kepala, patah tulang pada lengan, tulang rusuk, dada, pinggul, paha kiri dan tulang betis.

"Pada saat kejadian, korban memakai batik lengan panjang, jarik dan stagen. Pihak keluarga menolak diautopsi dan setelah diperiksa, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," jelas AKP Sapto.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah