Percepat Penanganan Bencana, BPBD Grobogan Luncurkan Aplikasi Berbasis Android Sigana dan Gema Utama

- 23 April 2022, 15:30 WIB
Suasana diskusi Reviu KRB dan Sosialisasi Sigana serta Gema Utama di Gedung Ruptaloka, Jumat 25 April 2022.
Suasana diskusi Reviu KRB dan Sosialisasi Sigana serta Gema Utama di Gedung Ruptaloka, Jumat 25 April 2022. /dok media purwodadi / Hana Ratri


Media Purwodadi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan mengeluarkan terobosan baru berupa aplikasi Sigana dan Gema Utama.

Aplikasi Sigana dan Gema Utama ini nantinya akan menjadi sarana penanganan bencana yang terjadi di wilayah Kabupatyen Grobogan.

Sigana sendiri adalah akronim dari Sistem Informasi Grobogan Aman Bencana. Sedangkan Gema Utama adalah Gerakan bersama mengurus bantuan bencana masyarakat.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat 5 Waktu, 10 Kabupaten / Kota di Jawa Tengah, Minggu, 24 April 2022

Secara resmi, Bupati Grobogan Sri Sumarni meresmikan secara langsung Apiikasi Sigana dan Gema Utama di Gedung Riptaloka, Jumat 22 April 2022.

Peluncuran ini dikemas langsung dalam kegiatan Publik Hearing Reviu Kaijian Risiko Bencana dan Sosialisasi Sigana dan Gema Utama.

Bupati Grobogan, Sri Sumarni menjelaskan adanya kegiatan Publik Hearing Reviu Kajian Risiko Bencana dan Sosialisasi Sigana ini mempunyai manfaat yakni menganalisa tingkat ancaman dan kerugian.

“Dengan KRB maka akan dapat peta rawan bencana, risiko bencana, dan penanggulangan bencana suatu daerah. Sebelum menjadi peraturan Bupati, maka perlu adanya public hearing,” ujar Bupati.

Dua aplikasi tersebut, salah satunya adalah Gema Utama. Bupati menjelaskan dengan adanya Gema Utama ini maka penanggulangan bencana perlu dilaksanakan secara kompak. Satu dengan lainnya harus bisa bekerja sama.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan Kabupaten memiliki sejumlah kerawanan bencana.

Berbagai bencana yang kerap terjadi di Kabupaten Grobogan antara lain seperti banjir, angin puyuh, tanah longsor, kekeringan, dan kebakaran. Atas dasar itulah, maka perlu adanya penyusunan KRB tersebut.

Endang sendiri mengatakan, saat ini belum ada sistem informasi yang menghimpun dan mengelola kebencanaan di Kabupaten Grobogan.

Maka, kedua aplikasi ini diharapkan bisa membantu para pemangku kepentingan dan masyarakat Grobogan jika terjadi informasi tentang adanya bencana di wilayah ini. Seperti yang diketahui, saat ini penanganan bencana barusebayas pada kejadian.

Baca Juga: Lirik Lagu RIP Love, Faouzia Kisahkan Tentang Hilangnya Sang Cinta Sejati Hingga Viral di TikTok

Ketika masyarakat mengunduh aplikasi Sigana dan Gema Utama, yakni aplikasi berbasis Android ini, akan mengetahu tentang kejadian bencana dan juga pelaporan dari masyarakat.

Jika masyarakat melaporkan suatu kejadian tersebut, nantinya petugas dari BPBD Grobogan akan merespon setiap informasi kebencanaan di Kabupaten Grobogan.
 
“Ketika ada kejadian pohon tumbang langsung bisa diakses di Sigana dan itu ada GPS sehingga langsung tahu lokasinya,” ujar Endang.

Kegiatan Publik Hearing Reviu Kajian Risiko Bencana ini dihadiri oleh sejumlah peserta dari berbagai lingkup instansi, baik secara virtual maupun offline yang berpusat di Gedung Riptaloka tersebut.

Dari beberapa peserta, salah satu penanya adalah Soetowo. Pria yang aktif di organisasi RAPI ini mengharapkan BPBD Grobogan tidak hanya melakukan pencegahan saja, namun juga perlu mencegah bencana.

Dirinya mencontohkan, BPBD Grobogan harus sigap ketika terjadi penambangan liar dan penebangan pohom lantaran akan membuat banjir berhari-hari.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x