Network
Media Purwodadi – Sebanyak enam kepala desa di wilayah Kabupaten Grobogan mengikuti acara pelantikan.
Bupati Grobogan Sri Sumarni berkesempatan melantik enam kades tersebut di Pendopo Kabupaten Grobogan, Senin 13 Desember 2021.
Pelantikan kepala desa ini merupakan hasil dari pemilihan Pilkades Antar Waktu melalui Musyawarah Desa.
Keenam kepala desa yang mulai untuk melaksanakan jabatan barunya, yakni Sigit Beni Harto sebagai Kepala Desa Karangrejo, Kecamatan Gabus; Suyoto sebagai Kepala Desa Truwolu, Kecamatan Ngaringan; Yahmo sebagai Kepala Desa Ngraji, Kecamatan Purwodadi.
Baca Juga: Jadwal Acara Televisi RCTI Selasa, 14 Desember 2021: Saksikan X-Factor Indonesia 2021 dan Ikatan Cinta
Selain itu juga terdapat Purwadi yang dilantik sebagai Kepala Desa Pulokulon, Kecamatan Pulokulon; Bambang Dwiyanto sebagai Kades Pangkalan, Kecamatan Karangrayung dan Bambang Setyobudi sebagai Kades Latak, Kecamatan Godong.
Para kepala desa ini akan mengemban amanah untuk melanjutkan masa jabatan hingga pada 27 Maret 2025 dan 18 Desember 2025.
Pengucapan sumpah dan pelantikan disaksikan langsung oleh Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta para pejabat Forkopimda Kabupaten Grobogan.
Menurut Sri Sumarni, pengucapan sumpah dan pelantikan para kades tersebut memberikan makna sebagai titik awal melekatnya tugas, wewenang dan kewajiban sebagai kepala desa.
“Oleh karena itu, Saudara diharapkan dapat bekerja secara profesional, kreatif, dan inovatif sesuai dengan kewenangan serta berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Sri Sumarni dalam sambutannya.
Baca Juga: Tokoh Budaya Solo, Sabar Narimo, Berikan Apresiasi untuk Ganjar Pranowo Lewat Keris Luk 9
Orang nomor satu di Kabupaten Grobogan ini memberikan pesan kepada para kepala desa yang baru saja dilantik tersebut agar memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada para kepala desa untuk tanggap terhadap permasalahan masyarakat dan mau turun ke lapangan, apalagi di tengah musim-musim ini.
“Kepala Desa harus berada pada garda terdepan. Tidak boleh mengeluh atau sambat dan kebijakan yang diambil harus segaris dengan kebijakan kecamatan dan Kabupaten, bahkan provinsi dan nasional,” pesan Sri Sumarni.
Di samping itu, Sri Sumarni juga meminta kepada para kepala desa untuk merangkul semua elemen masyarakat tanpa ada sekat. Tugas, kewajiban dan tanggung jawab yakni melanjutkan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Baca Juga: Sukses Bayi Tabung, Dea Ananda Tetap Berikan Semangat untuk Pejuang Garis Dua
“Fungsikan dan berdayakan perangkat desa dan kelembagaan desa yang ada. Ingat, bahwa munculnya permasalahan, sebagian besar bermula dari ketidakharmonisan internal,” tambah Sri Sumarni.
Pesan terakhir yang diberikan Bupati Sri Sumarni adalah terkait untuk para istri atau pendamping kepala desa agar turut mendukung dan memerankan fungsi dengan sebaik-baiknya.
“Selain sebagai ibu rumah tangga, istri kepala desa juga sebagai ketua tim penggerak PKK di desa. Berdayakan kader yang telah ada, sehingga berdampak pada kesukesan tugas-tugas suami Saudara sebagai kepala desa,” tutup Sri Sumarni.***
