Video Dialog Kades dan Ganjar Pranowo Jadi Viral, Nama Joko Laksono Berkibar Sampai ke Tingkat Nasional

- 12 Agustus 2021, 21:52 WIB
Joko Laksono saat menyampaikan isi permasalahan di desanya kepada Ganjar Pranowo saat zoom virtual.
Joko Laksono saat menyampaikan isi permasalahan di desanya kepada Ganjar Pranowo saat zoom virtual. /dok Humas Provinsi Jateng

Media Purwodadi - Pasca mengeluarkan uneg-uneg kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sosok Kepala Desa di Klaten menjadi terkenal.

Dialah Joko Laksono, Kepala Desa Tijayan, Kabupaten Klaten. Nama Joko Laksono berkibar di tingkat nasional pasca keberaniannya mengeluarkan isi permasalahan di desanya pada Ganjar Pranowo.

Joko Laksono berani mengeluarkan permasalahan usai Rembug Desa yang diadakan secara virtual.

Obrolan Joko Laksono dan Ganjar Pranowo berlangsung gayeng. Bahkan, Joko Laksono merekam video tersebut dan mengunggahnya ke media sosial.

Dalam obrolan itu, Joko Laksono menyampaikan kritikan kepada Ganjar Pranowo terkait penyaluran bantuan sosial tunai yang tidak tepat sasaran.

Baca Juga: Pelaku UMKM Harus Tahu! Ini Cara Membuat Konten Promosi di Media Sosial Agar Tepat Sasaran

"Bansos itu bikin pusing, saya mau curhat, pak. Saya mau jujur, tidak peduli kalau nanti (mau) dimarahi Bu Mensos Tri Rismaharini," kata Joko Laksono saat itu.

Di hadapan Ganjar Pranowo, Joko mengatakan banyak warga di desanya yang kaya-raya justru mendapatkan bantuan.

Sementara warganya yang miskin, malah dilewatkan. Padahal data penerima bantuan sudah diusulkan dan sudah dilakukan validasi dan verifikasi.

Namun, penerima yang muncul tetap sama dengan data yang sebelumnya.

"Jadi sejak video saya itu viral, saya kerap diundang jadi pembicara yang membahas soal bantuan sosial," jelas Joko.

"Ada dari Kementerian Sosial, dari program PKH, dinsos Kabupaten, Dinsos Provinsi dan lainnya. Saya tidak menyangka, kenapa jadi seperti ini," ucap Joko Laksono.

Sebagai kepala desa, Joko tidak pernah berpikir sampai sejauh itu. Saat sesi berdialog dengan Ganjar Pranowo, Joko hanya ingin menyampaikan apa yang terjadi di lapangan.

"Yang jelas saya hanya ingin menyampaikan apa yang ada di lapangan. Memang data BST banyak yang tidak sesuai. Ya saya harus berani bicara, kalau yang bener harus begitu," imbuh Joko.

Joko Laksono paham betul bahwa data bansos memang semrawut.

Bahkan, ada seorang PNS mendapatkan bantuan padahal sudah ada yang kaya dan tidak membutuhkan bantuan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berterimakasih, Ragam Bantuan Pandemi Covid-19 Mengalir untuk Jawa Tengah Datang Hari Ini

"Total ada lima orang yang tidak seharusnya dapat bantuan di desa saya, malah dapat. Itu satu desa. Bayangkan kalau 7.809 desa di Jateng, ada berapa banyak?" tegas Joko.

Joko menceritakan, saat diundang pembicara di Kementerian Sosial, diringa menyampaikan pentingnya validasi data penerima bantuan.

"Dan mereka (Kemensos RI) juga mengakui dan mereka berjanji akan memperbaiki dan meluncurkan hasil verivikasi dan validasi data pada 16 Agustus nanti. Kita tunggu saja, apakah datanya sudah berubah atau belum," tambah Joko.

Joko Laksono seorang kades di Klaten menjadi viral pasca berdialog dengan Ganjar Pranowo soal bansos.

Joko berharap model Rembug Desa ini bisa dilakukan sampai ke tingkat nasional.

"Ke depan model Rembug Desa ini harapannya bisa dilakukan sampai tingkat pusat," ujar Joko

"Jadi persoalan Kades di bawah bisa disampaikan secara langsung, karena Kades yang paling tahu kondisi masyarakat sampai tingkat bawah," tambah Joko.

"Pak Ganjar di Jateng sudah memulai, dan harusnya dicontoh pusat," ungkap Joko Laksono.

Itulah cerita tentang Joko Laksono, kepala desa di Klaten dan menjadi pembicara hingga tingkat nasional setelah video obrolannya dengan Ganjar Pranowo menjadi viral.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah