Media Purwodadi – Masyarakat Grobogan perlu tahu perbedaan antara mobil Puskesmas Keliling dengan ambulan. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Grobogan melalui Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) dr Budi Sarjono.
Penjelasan terkait mobil Pusling dan ambulan ini menyusul adanya unggahan foto terkait mobil Pusling yang terdapat di garasi rumah pribadi milik Kepala Puskesmas Toroh II, Edy Sucipto yang beredar di media sosial.
Menurut dr Budi Sarjono, Kepala Puskesmas Toroh II sudah menjelaskan bahwa mobil yang tersimpan di garasi rumahnya tersebut memang dibawa pulang karena hendak diperbaiki dengan dana pribadinya.
Baca Juga: APIP Kabupaten Grobogan Akan Cek Mekanisme Pemberian SP dan Pemecatan Sekdes Asemrudung
“Memang terkait dengan postingan tersebut, saya sempat konfirmasi ke yang bersangkutan dan ternyata mobil itu telah lama rusak dan dibawa ke pulang ke rumahnya dengan maksud akan diperbaiki dan beliau menyatakan akan melakukan perbaikan dengan uang pribadi dan itu bukan mobil ambulan, tetapi mobil Puskesmas Keliling atau Pusling,” ujar dr Budi Sarjono, saat ditemui Media Purwodadi, Kamis, 5 Oktober 2023.
Meski akan diperbaiki, bukan berarti Puskesmas Toroh II tidak bisa melakukan aktivitasnya melakukan pelayanan kepada masyarakat secara berkeliling. Puskesmas Toroh II sudah memiliki mobil Pusling yakni Toyota Innova Reborn, yang sampai saat ini masih melayani masyarakat.
“Saya berharap dengan penjelasan ini, masyarakat bisa memahami perbedaan antara mobil Puskeling dan mobil ambulan,” ujar dr Budi.
Perbedaan Pusling dan Ambulan
Sementara itu, Subkoordinator Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan pada Dinkes Grobogan, Neneng Suryani menjelaskan, mobil Puskesmas Keliling dan ambulan memiliki fungsi yang berbeda, meskipun dari segi bodi sama-sama berwarna putih, yang unitnya berada di masing-masing Puskesmas.
“Mobil Puskesmas Keliling dan ambulan yang dimiliki masing-masing Puskemas itu memiliki fungsi yang berbeda dalam melayani masyarakat. Mobil Puskesmas Keliling atau Pusling merupakan sarana yang mempunyai fungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan,” ujar Neneng Suryani.
“Misal memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah yang tidak terjangkau untuk pelayanan luar gedung Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, kemudian fungsinya juga untuk melakukan kegiatan antara lain Posyandu, posbindu dan penyuluhan kesehatan, dan mobil Pusling ini biasanya dipergunakan pada saat jam kerja oleh yang bertugas melakukan pelayanan Puskesmas Keliling tersebut,” tambahnya.
Sementara untuk ambulan ada dua jenis, yang ada di masing-masing Puskesmas, yakni ambulan transportasi dan ambulan kegawat daruratan Neneng menjabarkan, ambulan transportasi yakni berfungsi membawa pasien yang memerlukan transfortasi rujukan.
“Untuk yang ambulan transportasi ini dipergunakan untuk mengangkut pasien yang tidak memerlukan perawatan khusus maupun tindakan darurat tertentu. Di dalam mobil ini ada oksigen, obat-obatan sederhana, pengukur tekanan darah dan cairan infus,” tambahnya.
Sementara, untuk ambulan gawat darurat berfungsi mengantar pasien yang mengalami kondisi gawat darurat, dan dapat melakukan tindakan penanganan gawat darurat di dalam mobil ambulan tsb
“Perbedaannya yaitu alat medis yang terdapat di dalamnya dan dilengkapi dua personel terlatih, ada beberapa peralatan medis, yang lebih lengkap dari mobil ambulan lainnya,” tambah Neneng.
Dirinya berharap, dengan penjelasan tersebut, masyarakat bisa membedakan antara mobil ambulan dengan mobil Pusling yang terdapat di masing-masing Puskesmas. Dirinya juga menjelaskan, mobil Pusling tidak dapat berfungsi sebagai mobil ambulan, begitu juga sebaliknya karena memiliki fungsi yang berbeda.***