Menkominfo sebelumnya yakni Johnny G Plate tersandung kasus korupsi BTS atau Base Transceiver Station, beberapa waktu lalu.
Meski kini telah ada Budi Arie Setiadi yang menggantikannya, namun Presiden Jokowi meminta penyelesaian hukum tetap berjalan dan menghormatinya.
"Penyelesaian hukum silakan berjalan, kita hormati proses hukum, tetapi penyelesaian BTS-nya juga harus tetap berjalan, karena nanti menyangkut pelayanan kepada masyarakat terutama di daerah-daerah terdepan dan tertinggal," ungkapnya.
"Jangan sampai kita sudah ada peristiwa hukum, BTS-nya juga terbengkalai. Ini yang saya enggak mau. Ini tugas beratnya di situ," tambah orang nomor satu di Indonesia.
Pertimbangan Kedua
Presiden Jokowi mengungkapkan, pertimbangan kedua yakni kecepatan peruhahan dunia yang kini ditentukan ICT atau Information and Communication Technology.
Dengan kehadiran Nezar Patria menjadi Wakil Menteri Kominfo, Presiden RI Jokowi berharap agar yang berkaitan dengan kedaulatan data, yang berkaitan dengan artificial intelligence, yang berkaitan dengan frekuensi, yang berkaitan dengan satelit, semuanya bisa segera dirampungkan dan dituntaskan.
"Dan juga akan kita bantu lagi, masih Wamen, kita bantu lagi dengan Satgas. Memang kita waktunya sangat mepet sekali. Ada satgasnya juga nanti," tambahnya.
Budi Arie Setiadi dan Nezar Patria sebagai Menkominfo dan Wamenkominfo merupakan menteri yang bukan kalangan Parpol.
Presiden Jokowi mengatakan, pemilihan Nezar Patria sebagai Wamenkominfo pertimbangannya lantaran pengalaman di bidang media yakni sebagai Pemred Jakarta Post.