Ganjar juga menjelaskan, pada situasi pandemi seperti ini, implementasi sila ketiga Persatuan Indonesia sangat diperlukan. Nilai ini dibutuhkan agar dapat menghadapi tantangan yang kian beragam. Baik dalam hal ideologi maupun ilmu pengetahuan, teknologi dan lainnya.
Nilai persatuan juga dapat menjadi bekal guna mewujudkan masyarakat yang bijaksana dan mengedepankan musyawarah sehingga tercapai keadilan sosial bagi seluruhnya.
"Saya kira itu yang tadi menjadi catatan penting. Maka narasi dan contoh baik musti dimunculkan, baik di dunia nyata maupun dalam dunia virtual, sehingga masyarakat memiliki semangat yang baik juga," kata Ganjar.
Tidak Ringan
Dalam upacara virtual tersebut, Presiden RI Joko Widodo mengatakan tantangan yang dihadapi Pancasila tidak ringan. Globalisasi dan interaksi antardunia tidak serta merta dapat menyamakan pandangan.
Belum lagi meningkatnya rivalitas dalam berbagai bidang. Termasuk masalah ideologi.
"Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mempengaruhi lanskap. Industri 4.0 memberikan kemudahan dalam berinteraksi lintas daerah dan negara maka diperlukan cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan pengetahuan teknologi terutama revolusi industri 4.0," kata Joko Widodo.
"Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan pengetahuan dan teknologi yang ke-Indonesiaan. Saya mengajak seluruh elemen untuk bersatu padu untuk bergerak aktif," ungkap Joko Widodo.***