Mengenal Batu Hajar Aswad, Batu Yang Berasal dari Surga Yang Ditemukan Nabi Ismail

- 13 Oktober 2021, 08:34 WIB
Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang berasal dari surga, jenis corundum yang terletak di sudut tenggara Ka'bah.
Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang berasal dari surga, jenis corundum yang terletak di sudut tenggara Ka'bah. /


Media Purwodadi – Bagi masyarakat yang pernah menginjakkan kaki ke tanah suci Mekkah, mencium batu Hajar Aswad merupakan sebuah keinginan.

Masyarakat harus rela berdesak-desakan agar dapat memegang dan mencium batu Hajar Aswad tersebut.

Masyarakat meyakini bahwa Hajar Aswad merupakan sebuah batu yang berasal dari surga, jenis corundum yang terletak di sudut tenggara Ka'bah.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Seri Kedua BRI Liga 1: Laga Pembuka, PSIS Semarang Kontra Persik di Stadion Manahan, Solo

Batu Hajar Aswad pertama kali ditemukan oleh Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.

Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang sangat terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab.

Namun semakin lama sinarnya semakin meredup karena dosa anak cucu Adam dan akhirnya sekarang berwarna hitam.

Batu tersebut terdiri dari delapan keping batu yang terkumpul dan kemudian diikat dalam lingkaran perak.

Karena terus-menerus dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan miliaran manusia untuk keperluan beribadah, batu hitam ini menjadi sangat licin.

Batu ini memiliki aroma yang unik dan merupakan aroma wangi alami yang dimiliki batu Hajar Aswad.

Baca Juga: KA Blora Jaya Relasi Semarang – Cepu Kembali Beroperasi. Berikut Syarat Yang Harus Ditaati

Peneliti muslim percaya bahwa Ka'bah atau kota Mekah tempat batu Hajar Aswad berada adalah pusat dari planet Bumi, dan Ka'bah yang ada di Bumi berhubungan dengan Ka'bah di alam akhirat.

Di tengah-tengah Kutub Utara dan Kutub Selatan, ada suatu area yang bernama Zero Magnetism Area atau area non magnet.

Maksudnya, jika seseorang mengeluarkan kompas diarea tersebut, jarum kompasnya tidak akan bergerak karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.

Oleh sebab itu, seseorang yang tinggal di Mekah dipercaya akan hidup lebih lama, lebih sehat, karena tidak terlalu dipengaruhi oleh banyaknya kekuatan gravitasi.

Disamping itu, ketika mengelilingi Ka'bah, seakan-akan tubuh seperti diisi oleh suatu energi misterius.

Ada yang mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan dapat mengapung di air.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: primbon.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x