Meraup Rejeki di Tengah Banjir, Para Pemilik Mobil Penggilingan Padi Sewakan Kendaraannya untuk Angkut Motor

- 9 Februari 2024, 08:31 WIB
Mobil penggiling padi yang dipergunakan untuk mengangkut sepeda motor sebagai alat penyeberangan di tengah banjir.
Mobil penggiling padi yang dipergunakan untuk mengangkut sepeda motor sebagai alat penyeberangan di tengah banjir. /Media Purwodadi/Hana Ratri./


Media Purwodadi – Banjir yang terjadi di wilayah Jalan Purwodadi-Semarang, tepatnya di antara SPBU Kebonagung hingga pertigaan Kebonagung menjadi berkah bagi para pemilik mobil penggilingan padi dan mobil towing.

Banjir setinggi lutut orang dewasa ini menyebabkan kendaraan yang nekat menerabas banjir mengalami mogok. Hal itulah yang menginspirasi para pemilik mobil penggilingan padi dan towing menawarkan jasa pengangkutan bagi masyarakat yang hendak menuju ke arah Semarang atau Demak.

Purnomo, warga Kebonagung, melihat banjir yang terjadi akibat luapan Sungai Tuntang itu membuat jalan Semarang-Purwodadi lumpuh sejak Selasa 6 Februari 2024.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Grobogan Hari Jumat 9 Februari 2024, Silahkan Dicek

Hingga akhirnya ia dan teman-temannya yang biasa bekerja di sawah langsung bergerak mengeluarkan kendaraannya untuk melayani pengangkutan bagi masyarakat yang hendak menuju ke Semarang atau Demak, tetapi terhambat banjir.

“Jadi ceritanya banjir setinggi dengkul (lutut) membuat banyak motor yang mogok. Meskipun tidak panjang yang banjir, tapi kita merasa iba dengan mereka, karena banyak yang mau ke arah Semarang atau Purwodadi. Maka, kita buka jasa pengangkutan ini,” ujar Purnomo, Kamis 8 Februari 2024.

Mobil penggilingan padi atau yang biasa masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan "Grandong" digunakan untuk mengangkut motor melewati banjir.
Mobil penggilingan padi atau yang biasa masyarakat setempat menyebutnya dengan sebutan "Grandong" digunakan untuk mengangkut motor melewati banjir.


Satu unit mobil penggilingan padi ini bisa mengangkut dua sepeda motor. Untuk pemilik kendaraan bisa naik di atas kendaraannya saat akan diseberangkan. Sementara, jarak jalan yang banjir sepanjang setengah kilometer.

“Tarifnya Rp 20-25 ribu per motor. Memang jaraknya itu tidak ada satu kilometer, tetapi kalau dibandingkan dengan nekat menerabas banjir, motor mogok, harus dibawa ke bengkel, akan lebih murah jika diangkutkan,” jelas Purnomo.

Baca Juga: Shopee Mall Tawarkan Banyak Pilihan, Jangan Sampai Ketinggalan Dapatkan Keuntungan Awal Tahun

Sensasi menumpang mobil penggiling padi ini luar biasa. Namun, harus tetap berhati-hati sebab mobil penggiling padi ini tidak dilengkapi penutup layaknya mobil biasa.

“Ini baru pertama menyewakan jasa seperti ini. Ya karena banjir ini. Di kampung banjirnya malah lebih tinggi dari ini, mudah-mudahan segera surut,” harap Purnomo.

Selama perjalanan menuju tujuan akhir penyeberangan, Purnomo didampingi dua orang temannya. Mereka bertugas mengangkat sepeda motor yang akan dinaikkan maupun diturunkan.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x