Momen Sumpah Pemuda Tingkat Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Ajak Para Pemuda Jawab Tantangan Besar Bangsa

- 28 Oktober 2022, 11:45 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menyapa para pemuda di Kabupaten Wonosobo dalam momen Upacara Hari Sumpah Pemuda tingkat Jateng 2022.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menyapa para pemuda di Kabupaten Wonosobo dalam momen Upacara Hari Sumpah Pemuda tingkat Jateng 2022. /dok Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Momen Hari Sumpah Pemuda ke 94 tingkat Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di Kabupaten Wonosobo.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ini dilaksanakan di Alun Alun Kabupaten Wonosobo pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Berlaku sebagai Inspektur Upacara yakni Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Dalam sambutannya, Ganjar Pranowo mengajak seluruh pemuda pemudi Jawa Tengah dan Indonesia untuk menjawab tantangan besar bangsa di masa depan.

Baca Juga: CEO Tesla, Elon Musk Akuisisi Twitter Inc Senilai Rp 688 Triliun, Petinggi Lama Langsung Didepak

Menurut Ganjar Pranowo, tantangan besar tersebut yakni terkait dengan pendidikan dan ketahanan pangan. Hal itu yang diungkapkan Ganjar Pranowo di hadapan para peserta upacara.

“Mengingatkan kepada seluruh generasi muda dimana mereka yang dulu ikut kongres pemuda, usianya masih sangat muda. Mimpinya besar menuju Indonesia merdeka. Ini tentu kita peringati agar yang muda bisa mengisinya dengan penuh kreativitas,” ucap Ganjar Pranowo.

“Terkait dengan tantangan besar pada kemandirian bangsa yang saya sampaikan di sambutan tadi, agar kemudian soal pangan mesti kita bereskan,” ujar Ganjar Pranowo.

Dalam upacara Hari Sumpah Pemuda ke 94 tingkat Provinsi Jawa Tengah tersebut, Ganjar Pranowo terlihat gagah dalam balutan pakaian adat Aceh.

Usai upacara, Ganjar Pranowo menjelaskan kemandirian pangan sudah mulai ditunjukan oleh para generasi muda. Hal itu dilihat dari banyaknya kreativitas para pemuda yang berinovasi di dunia pertanian.

“Pemuda punya banyak kreativitas, begitu banyak champion-champion petani muda. Umpamanya, bagaimana kita menanam, mengolah, sampai kita memproduksi dari kekuatan bangsa sendiri,” tandas Ganjar Pranowo.

Persoalan yang mesti segera beres selain ketahanan pangan adalah pendidikan. Ganjar Pranowo menyebut, pendidikan menjadi kekuatan yang terus dibangun demi masa depan bangsa.

Ganjar Pranowo menegaskan, para pemuda di Jawa Tengah dan Indonesia harus melek dalam segala hal.

Melek diartikan bisa mengetahui banyak hal, baik terkait teknologi hingga ilmu pengetahuan, sehingga generasi muda memiliki kekuatan dalam berkompetisi secara global.

"Barangkali sudah saatnya kita sedikit memaksa kepada generasi muda kita, anak muda kita, yang musti kita siapkan untuk belajar. Maka pendidikan menjadi kekuatan yang musti kita bangun terus-menerus dan tidak boleh siapa pun mengganggu,” ujar Ganjar Pranowo.

“Inilah lompatan-lompatan yang sebenarnya bisa kita berikan kepada bangsa ini. Mudah-mudahan peringatan ini bisa memberi inspirasi kepada yang muda untuk bergerak seperti kakek-nenek kita pada saat itu," tambahnya.

Suami dari Siti Atikoh ini mengungkapkan, Pemprov Jawa Tengah sudah melakukan berbagai langkah terkait dengan akses pendidikan. Salah satunya sekolah gratis di SMKN Jawa Tengah untuk anak-anak dari keluarga tidak mampu.

Ganjar Pranowo menyebutkan sosok Fajar yang berasal dari keluarga kurang mampu, yakni sang ibu yang menjadi buruh batik dengan gaji Rp23 ribu sepekan dan harus menghidupi empat orang anaknya.

Fajar bersekolah di SMKN Jateng yang memang menjadi fasilitas pendidikan bagi para siswa yang kurang mampu hingga akhirnya setelah lulus, ia diterima di perusahaan tambang ternama dan mampu mengangkat derajat keluarganya.

"Ada banyak sebenarnya untuk seluruh pendidikan. Kalau di Jawa Tengah umpama bagaimana agar anak-anak yang tidak bisa sekolah bisa mengakses sekolah. SMKN Jateng sebenarnya kita siapkan untuk memberikan ruang kepada mereka yang tidak mampu dan bisa sekolah,” ungkap Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Lirik Lagu Satu Nusa Satu Bangsa, Berisi Momentum Sumpah Pemuda Tentang Tanah Air, Bangsa dan Bahasa

“Ternyata hasilnya bagus karena negara terlibat, kita membiayai gratis sehingga tidak ada lagi orang yang mengatakan kami tidak mampu, kami tidak bisa," tutur Ganjar.

Alternatif lain untuk akses pendidikan, Ganjar Pranowo menyebutkan adanya bantuan dari masyarakat, CSR, Baznas dan para filantrop bagi mereka yang kurang mampu untuk bisa bersekolah.

"Bawa mereka kepada sekolahan agar pendidikannya lebih baik dan itu yang akan mengubah nasib diri, keluarga, dan bangsa," katanya.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x