Dirjen Bimas Buddha Kemenag Temui Ganjar Pranowo, Bahas 4 Poin Penting Terkait Guru Agama dan Candi Borobudur

- 10 Juni 2022, 23:00 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berbincang dengan perwakilan Bimas Agama Budha Kemenag RI terkait empat poin , salah satunya pengangkatan guru agama Budha.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berbincang dengan perwakilan Bimas Agama Budha Kemenag RI terkait empat poin , salah satunya pengangkatan guru agama Budha. /dok Humas Pemprov Jawa Tengah.

Media Purwodadi – Kabar baik untuk para guru agama Budha di Jawa Tengah. Pasalnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan memfasilitasi pengangkatan guru lewat Dinas Pendidikan.

Tidak hanya itu saja, Ganjar Pranowo juga bakal mengawal aturan terkait ibadah dan ritual umat Buddha di Candi Borobudur.

Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo saat menerima tamu dari Dirjen Bimas Buddha, Kementerian Agama pada Jumat 10 Juni 2022.

Baca Juga: Kode Redeem Game Valorant Sabtu, 11 Juni 2022, Simpan dan Klaim Kodenya lalu Kalahkan Semua Lawan Anda

Dalam sambutannya, Ganjar mengungkapkan, ada hal yang disampailkan Dirjen Bimas Buddha Kemenag. Terutama beberapa poin terkait guru agama Budha.

“Tadi ada Dirjen Bimas Buddha Kemenag utnuk memberikan beberapa poin yang mereka inginkan, seperti guru agama Budha yang jumlahnya masih kurang. Maka dalam perencanaan itu kita musti masuk,” jelas Ganjar Pranowo.

Poin penting lainnya yakni terkait dengan Ibadah umat Buddha di lokasi tertentu. Salah satunya di Candi Borobudur yang berada di Kabupaten Magelang tersebut.

Ganjar merngungkapkan, terkait ibadah umat Buddha memang harus ada aturan yang disesuaikan dan disosialisasikan. Termasuk mendorong forum kerukunan antar beragama (FKUB) duduk bersama.

“Jika itu bisa dilakukan dengan sangat baik, maka konsentrasi bicara akan sampai ke Borobudur. Mereka juga punya ritual mengelilingi candi, jika di agama Muslim seperti tawaf. Boleh tidak bisa waktu ibadah lokasi Candi dikosongkan? Saya bilang boleh,” tambah Ganjar.

Namun, orang nomor satu di Jawa Tengah ini mendorong agar ada penyesuaian tarif bagi mereka yang akan beribadah.

Usulan yang lain yakni penyesuaian tarif bagi mereka yang akan beribadah di Candi Borobudur tersebut. Menurut Ganjar, bagi mereka yang hendak beribadah di Candi Borobudur agar tidak dipatok tarif.

“Akan banyak sekali orang nanti bisa beribadah dengan tenang, termasuk tarif dan sebaginya. Kalau menurut saya, kalau mau ibadah ya jangan ditarifiin artinya free. Ini ruang yang kita berikan,” ungkap Ganjar.

“Saya senang karena dukungan terhadap pengelolaan candi dan wilayah mereka mendukung penuh,” tambah Ganjar.

Sementara itu, Dirjen Bimas Buddha, Nyoman Suryadharma mengatakan tujuan bertemu Ganjar untuk menyampaikan beberapa hal penting.

Keempat poin dalam pertemuan tersebut membahas terkait pemanfaatan Candi Borobudur untuk event besar seperti Swayamvara Tripitaka Gatha pada 2023 mendatang.

Pada event tersebut, Nyoman Suryadharma menyampaikan harapannya ada sinergi antara Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai panitia bersama.

Poin lainnya adalah terkait dengan kepentingan ibadah, pengunjung tidak dibatasi sebanyak 1.200 orang. Mereka meminta setidaknya bisa mencapai 10 ribu pengunjung dengan peraturan yang baik selama kegiatan.

“Tadi kami juga menyampaikan kepada Gubernur Ganjar Pranowo, ketika umat Buddha di Indonesia, mancanegara atau dari manapun melakukan puja bakti atau hari raya di Borobudur, kami meminta agar tidak ada orang naik di struktur Candi Borobudur,” ungkap Nyoman Suryadharma.

“Artinya, agar candi itu benar-benar sakral ketika kami melakukan hari raya. Karena juga ada ritual putar Borobudur sebanyak tiga kali dan supaya candi steril dan menjaga kesakralan candi, ada nuansa sakral,” ungkapnya.

Baca Juga: Luncurkan Meja Layanan Pemantau Pemilihan Umum, Bawaslu Grobogan Buka Pendaftaran Pemantau Pemilu 2024

Terkait dengan pengangkatan guru agama Buddha, Nyoman menjelaskan, saat ini guru agama Buddha tidak lagi dilakukan Kemenag, tetapi dari pemerintah daerah masing-masing. Dengan demikian, pihaknya meminta Ganjar Pranowo menyiapkan formasi untuk guru agama Budha.

“Di Jawa Tengah nanti, sekiranya ada formasi agar diberikan formasi untuk pengangkatan guru agama, baik negeri atau PPPK di sekolah-sekolah umum, karena kami tidak punya sekolah sendiri,” tambah Nyoman.

“Guru Agama Budha biasanya berada di sekolah umum dan tadi Pak Ganjar sudah memberikan penjelasan juga ada Dinas Pendidikan untuk mengakomodir,” tambahnya.

Pada poin terakhir, Nyoman meminta Ganjar Pranowo menyambut tokoh masyarakat Buddha dari Sumatera Selatan yang akan melakukan kunjungan ke Candi Borobudur.

Rencananya, rombongan tersebut akan hadir pada pertengahan bulan Juli 2022 dengan jumlah antara 50 sampai 60 tokoh masyarakat Buddha yang akan hadir.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah