Walikota Semarang menegaskan bahwa kepedulian orang tua kepada anaknya agar terhindar dari stunting harus ditingkatkan.
Baca Juga: Walikota Semarang Hendrar Prihadi Serahkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) kepada Pekerja Rentan
Pasalnya Walikota Semarang meyakini anak kelak akan menjadi tumpuan keluarga, yang kemudian tumbuh kembangnya memerlukan kepedulian yang tinggi.
"Saya rasa semua keluarga pasti setuju kalau melihat anaknya pintar, sehat, badannya besar. Karena itu kalau masuk kategori stunting ya dipaksa makannya, diberi susu dan vitamin," tegas Hendi.
Untuk itu Hendi meminta masyarakat untuk secara maksimal memanfaatkan program pemberian makanan tambahan yang diinisiasinya melalui Pemerintah Kota Semarang.
"Kami punya program pemberian makanan tiga kali sehari selama dua bulan. Tapi bukan berarti kami menganggap bapak ibu nggak bisa memberi makan, bukan begitu. Ini wujud kepedulian pemerintah untuk memberi contoh makanan yang sehat itu seperti ini," terang Walikota Semarang tersebut.
Hendi sendiri menekankan menaruh perhatian besar pada angka stunting di wilayah yang dipimpinnya, dimana saat ini tercatat terjadi pada 1.367 anak di Kota Semarang.
"Jadi katanya Semarang ini kota metropolitan, tapi begitu dicek ternyata ada 1.367 adek - adek kita yang masuk kategori stunting,” ungkapnya.
“Ini tugas kita, gimana caranya kemudian dalam tempo 3 sampai 4 bulan ke depan, angka itu mengecil, bahkan habis, sehingga putra - putri panjenengan dapat tumbuh kembang dengan baik," pungkas Walikota Semarang tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang, Bambang Pramusinto menegaskan selain pemberian makanan tambahan, juga ada susu yang dibagikan secara gratis.