Ganjar Pranowo Tidak Wajibkan Penggunaan Seragam Untuk Pelajar SMA dan SMK. Berikut Ini Alasannya

- 31 Agustus 2021, 12:16 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mewajibkan adanya penggunaan seragam pada anak didik SMA dan SMK yang kurang mampu saat masa pandemi ini
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mewajibkan adanya penggunaan seragam pada anak didik SMA dan SMK yang kurang mampu saat masa pandemi ini /Humas Pemprov Jawa Tengah


Media Purwodadi – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan imbauan kepada seluruh sekolah dalam kewenangan Pemprov Jawa Tengah untuk tidak mewajibkan penggunaan seragam. Termasuk kepada para siswa yang tidak mampu.

Hal tersebut diungkapkan Ganjar Pranowo saat gowes meninjau pelaksanaan PTM di sejumlah sekolah di Kota Semarang, Selasa 31 Agustus 2021.

Menurut Ganjar Pranowo, dirinya mendapatkan laporan terkait seragam dari salah satu orang tua siswa SMK di Jawa Tengah.

Baca Juga: Ada Siswa yang Naik Angkot dan Ojek ke Sekolah untuk PTM, Ganjar Pranowo: Hati-hati, Orang Tua Mesti Terlibat

Mendengar hal itu, Ganjar Pranowo langsung melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah dan memberikan imbauan terkait tidak wajibnya penggunaan seragam pada siswa.

“Sekolah tidak usah memaksakan. Kemarin sudah ada yang melapor ke saya kejadian itu. Di SMK mana ya saya lupa. Itu gurunya sudah mewajibkan seragamnya ini banyaaaak banget  gitu, kasihan,” ujar Ganjar Pranowo.

Menurut Ganjar, pihaknya tidak mewajibkan penggunaan seragam pada siswa SMA atau SMK. Bahkan, Ganjar menilai hal ini tidak akan berpengaruh langsung pada pembelajaran.

Ganjar Pranowo membebaskan seragam, terutama jika orang tua siswa memang benar-benar tidak mampu.

“Saya tidak mewajibkan ya, jadi kalau orangtua yang maaf mohon maaf, orangtuanya yang tidak mampu anaknya nggak perlu seragam sekarang. Sudah kayak tadi aja, nggak seragam juga nggak papa kok. Nggak ada pengaruhnya,” ujar suami dari Siti Atikoh ini.

Ganjar Pranowo memahami dalam situasi seperti ini, tidak semua orang tua mampu membeli seragam.

“Kalau yang mampu, (beli seragam) nggak soal. Tapi yang tidak mampu kemudian, waduh pak sekarang cari uang aja sulit suruh kayak begini’. Maka saya bebaskan,” tambah Ganjar Pranowo.

“Sekali lagi saya ingatkan, sekolah yang di wilayah kewenangan Pemprov untuk tidak memaksakan kepada mereka yang orang tuanya tidak mampu, khususnya terkait dengan seragam,” kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Hari Kedua PTM, Ganjar Pranowo Interogasi Sejumlah Guru di Sekolah Terkait Pelaksanaan PTM

Ganjar mengatakan, pelaksanaan PTM saat ini harus dimanfaatkan agar siswa bisa belajar dengan nyaman dan orangtua juga tenang.

Soal seragam, kata Ganjar, tak harus sama karena tidak berpengaruh pada pembelajaran.

“Nggak usah pakai seragam nggak papa, yang penting pembelajarannya. Kan situasinya juga lagi uji coba begini kan,” katanya.

Ganjar menegaskan jika nantinya ekonomi bergerak di  beberapa daerah mulai turun level PPKM-nya, ekonomi mulai bergerak dan orangtuanya mampu maka dibolehkan untuk kembali mengenakan seragam.

“Nanti kalau sudah baik, beberapa level udah mulai turun. Semarang raya udah level dua. Mungkin aktivitas sudah mulai bisa terbuka secara terbatas, ekonomi bisa tumbuh orangtuanya mampu itu boleh,” ujarnya

Ganjar mengungkapkan jika nantinya ada ornag tua siswa yang tidak mampu bisa melapor kepada Pemprov Jawa Tengah agar dibantu untuk penyediaan seragam.

“Tapi kalau belum nggak boleh dipaksakan. Bahkan yang tidak mampu suruh ngomong nanti biar dibantu oleh Pemprov,” ujar Ganjar Pranowo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada seluruh SMA dan SMK yang kewenangannya berada di bawah Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar tidak mewajibkan penggunaan seragam pada anak didiknya. Termasuk bagi siswa yang tidak mampu.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x