Baca Juga: Gus Yasin : Pertimbangan Penundaan Ibadah Haji Diambil Karena Permasalahan Yang Urgent
Dengan percaya diri, Annisa Alifia Zahra memberikan penjelasan mengapa timnya memilih topik pengurangan sampah dengan memanfaatkan limbah organik.
“So the backround is, according to the data world bank, number of waste that were dispose in the landfield is around one thousand and five hundred ton, of waste per day. This isn’t a small number. Besides, our teacher told us, the organic waste can be choose. So, we discuss about an alternative solution, reduce amount of kitchen of organic waste in the landfield. We did the experiment,” jelas Annisa dengan lihainya.
Presentasi singkat Annisa pun disambut tepuk tangan meriah. Meski masih usia SD, prestasinya patut diapresiasi tinggi karena sudah di tingkat internasional.
Terlebih, kompetisi yang diikuti di bidang science atau ilmu pengetahuan.
Taj Yasin yang bangga dengan prestasi siswa SD. Di depan siswa, Gus Yasin Panggilan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jateng mendorong siswa.
“Ada dari sekian anak didik yang mengikuti lomba internasional. Bahkan yang mengikuti ada 35 negara, dan ada sekitar 400 tim yang mengikuti lomba internasional. Dan mereka, adik-adik mendapatkan silver,” tutur Gus Yasin.
September mendatang, lanjut Gus Yasin, mereka akan kembali mengikuti kompetisi lanjutan yang merupakan pengembangan hasil penelitian sebelumnya.
“Insyaa Allah akan dilanjutkan di bulan September, akan mengikuti lomba internasional juga. Kita doakan bersama-sama semoga bisa mendapatkan gold. Sehingga bisa menjadi kebanggaan kita,” harap Gus Yasin.
Sementara itu, dr. Setya Dipayana sekretaris umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Perwakilan Kota Semarang, yang ikut hadir di rumah dinas Wagub Jateng, mengatakan, anak-anak tersebut sudah saatnya diangkat ke permukaan.