Hari Pertama PTM di Jawa Tengah, Ini Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sekolah Demi Keselamatan Siswa

30 Agustus 2021, 11:59 WIB
Selama PTM sekolah wajib terapkan prokes ketat dan membatasi jumlah siswa. /Pemprov Jateng/

Media Purwodadi - Hari pertama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Jawa Tengah, Senin 30 Agustus 2021 Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta sekolah lakukan prokes ketat.

Selain itu, ada sejumlah hal yang wajib diterapkan sekolah demi keselamatan siswa dan seluruh warga sekolah selama PTM berlangsung.

SMPN 13 Kota Semarang yang hari ini melaksanakan PTM, tak lepas dari sorotan Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah itu langsung masuk ke area sekolah dan memantau.

Ganjar Pranowo melihat aktivitas siswa yang mulai ramai memasuki sekolah yang melaksanakan PTM dengan terlebih dahulu mencuci tangan dan cek suhu tubuh.

Baca Juga: Single Selalu Dia Kolaborasi Dul Djaelani featuring Astrid Berisi Pesan Menyentuh. Berikut Lirik Lagunya

Dengan teliti Ganjar melihat setiap penerapan prokes sekolah yang melaksanakan PTM dari datang ke sekolah hingga masuk ruang kelas.

Ketika melihat proses tersebut, Ganjar menemukan masih ada hal yang menjadi evaluasi. Yaitu saat siswa antre mencuci tangan yang masih berkerumun.

”Ayo antre, jaga jarak ya. Jangan berkerumun. Pak yang seperti ini harus dievaluasi. Kalau bisa tempat cuci tangannya ditambah, jaraknya diatur ya,” pinta Ganjar.

Tak hanya melihat di luar sekolah, Ganjar juga masuk ke dalam untuk mengecek kondisi kelas.

Di dalam kelas, Ganjar senang karena penataan ruangan sudah dilakukan, dengan meja siswa berjarak dan diberi sekat-sekat dari plastik.

”Ini bagus, jaraknya jauh dan ada sekatnya,” imbuhnya.

Baca Juga: 25 Link Twibbon Ucapan Selamat Hari Polwan ke 73 Sebagai Apresiasi kepada Polwan Bisa Langsung Klik Di Sini

Ganjar meminta pihak sekolah memastikan betul pelaksanaan protokol kesehatan selama PTM.

Tidak hanya di sekolah, tapi memastikan prokes dilakukan siswa sejak berangkat hingga pulang ke rumah.

”Anak-anak mesti dicek sejak awal, siapa yang ngantar dan pulangnya bagaimana,”.

“Saran saya yang mengantar adalah orang tuanya, sehingga bisa menjamin mereka sehat. Itu yang penting,” ucapnya.

Dari sisi protokol kesehatan, Ganjar melihat persiapan sekolah sudah bagus. Hanya memang perbaikan saat anak-anak antre harus dilakukan.

”Anak-anak belum biasa mengantre. Jadi kalau mau cuci tangan, mereka berebut di wastafel sehingga terjadi potensi kontak,”.

“Maka saya minta dievaluasi, dibuatkan garis-garis dan diatur di setiap titik yang dipakai antre. Misalnya di tempat cuci tangan, masuk kelas dan lainnya,” jelasnya.

Dari sisi kelas, Ganjar melihat konsepnya sudah bagus. Ada jarak yang dibuat dan disekat menggunakan plastik. Jam pelajaran juga dibatasi dengan jumlah siswa yang hanya separuh.

”Polanya sudah bagus, tinggal evaluasi antrean saja untuk perbaikan,” ucapnya.

Ganjar meminta semua sekolah yang menggelar PTM di Jateng benar-benar melaksanakan protokol kesehatan.

Tidak boleh ada yang abai terkait hal itu karena ini menyangkut keselamatan siswa.

Plt Kepala Sekolah SMPN 13 Semarang, Joko Winarno mengatakan, PTM di sekolahnya digelar dengan protokol kesehatan ketat.

Siswa yang masuk dibatasi 50 persen dan jam belajar dibatasi hanya dua jam perhari.

”Kalai satu rombel itu ada 32 siswa, maka yang masuk sekolah hanya 16 siswa, sisanya tetap belajar dari rumah,” ucapnya.

Joko menambahkan, dalam sehari siswa hanya belajar 4 mata pelajaran dengan estimasi waktu maksimal 30 menit per mata pelajaran. Dalam sepekan, pihaknya akan menggelar PTM selama 4 hari.***

Editor: Titis Ayu

Tags

Terkini

Terpopuler