Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Apresiasi Siswa SD Semarang Peraih Medali di Kompetisi Internasional

29 Agustus 2021, 19:54 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin saat berdiskusi dengan siswa SD peraih medali di kompetisi internasional /Media Purwodadi/dok Humas Provinsi Jateng/

 

Media Purwodadi – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, berikan apresiasi siswa SD peraih medali di kompetisi tingkat internasional.

Apresiasi, diungkapkan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, diungkapkan kepada siswa peraih medali di ajang World Young International and Innovation Award (WYIIA) 2021, di Rumania Eropa Timur.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin sempat bertemu sejumlah siswa yang berhasil membanggakan KOta Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.

Prestasi diraih siswa dalam event tingkat internasional, setelah mengalahkan ratusan tim perwakilan berbagai negara.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin. Plasma Konvalesen di Jateng Surplus. Kabar Baik

Pertemuan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin dengan siswa berprestasi dari SD Isriati Baiturrahman 1 yakni Annisa Alifia Zahra, Rahajeng Gianata Amalina, Anggito Khayru Nafis, dan Satria Ibtibhawira Nezar Natalegawa, dilakukan di rumah dinas Wakil Gubernur.

Dalam rilisnya, Minggu 29 Agustus 2021, Wakil Kepala Sekolah, Sri Lestari pembimbing tim, mengatakan, anak didiknya berhasil meraih medali silver atau juara dua, setelah menghadapi 400 tim dari 35 negara.

Tim SD Isriati Baiturrahman I mengajukan karya ilmiah yang dikemas dengan judul “E-Rainbow-zyme: An Alternative Innovation of Waste Reduction for Environmentally Friendly and Non-Toxic Mopping Liquid”.

Mendengar paparan tim, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin meminta salah satu siswa mempresentasikan penelitiannya dalam bahasa Inggris.

Baca Juga: Gus Yasin : Pertimbangan Penundaan Ibadah Haji Diambil Karena Permasalahan Yang Urgent

Dengan percaya diri, Annisa Alifia Zahra memberikan penjelasan mengapa timnya memilih topik pengurangan sampah dengan memanfaatkan limbah organik.

So the backround is, according to the data world bank, number of waste that were dispose in the landfield is around one thousand and five hundred ton, of waste per day. This isn’t a small number. Besides, our teacher told us, the organic waste can be choose. So, we discuss about an alternative solution, reduce amount of kitchen of organic waste in the landfield. We did the experiment,” jelas Annisa dengan lihainya.

Presentasi singkat Annisa pun disambut tepuk tangan meriah. Meski masih usia SD, prestasinya patut diapresiasi tinggi karena sudah di tingkat internasional.

Terlebih, kompetisi yang diikuti di bidang science  atau ilmu pengetahuan.

Taj Yasin yang bangga dengan prestasi siswa SD. Di depan siswa, Gus Yasin Panggilan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jateng mendorong siswa.

“Ada dari sekian anak didik yang mengikuti lomba internasional. Bahkan yang mengikuti ada 35 negara, dan ada sekitar 400 tim yang mengikuti lomba internasional. Dan mereka, adik-adik mendapatkan silver,” tutur Gus Yasin.

September mendatang, lanjut Gus Yasin, mereka akan kembali mengikuti kompetisi lanjutan yang merupakan pengembangan hasil penelitian sebelumnya.

“Insyaa Allah akan dilanjutkan di bulan September, akan mengikuti lomba internasional juga. Kita doakan bersama-sama semoga bisa mendapatkan gold. Sehingga bisa menjadi kebanggaan kita,” harap Gus Yasin.

Sementara itu, dr. Setya Dipayana sekretaris umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Perwakilan Kota Semarang, yang ikut hadir di rumah dinas Wagub Jateng, mengatakan, anak-anak tersebut sudah saatnya diangkat ke permukaan.

"Anak- anak berprestasi ini sudah saatnya diangkat ke permukaan, dan ternyata di tengah pandemi yang cukup berat ini, anak kita masih bisa dan bersemangat untuk berprestasi," katanya.

Dengan demikian ia berharap anak-anak tersebut mampu menjadi pacuan bagi para orang tua dan anak-anak di Indonesia.

Untuk itu, IDAI juga membuat webinar secara rutin melalui media sosial, untuk memberikan informasi terkair proses tumbuh kembang anak.

"Hal itu untuk mempermudah akses masyarakat mendapatkan edukasi tentang pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang yang baik dan benar," tutupnya.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler