5 Tips Atasi Korban Bullying di Sekolah, Guru Harus Berani Tanggapi Serius Sejak Dini

5 Maret 2023, 11:25 WIB
Ilustrasi: Stop lakukan tindakan bullying di sekolah. /PIXABAY

Media Purwodadi - Kerap kali kita melihat kasus bullying yang terjadi pada anak-anak di sekolah.

Dalam bahasa Indonesia, bullying berarti penindasan atau risak yang merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat.

Tujuan pelaku bullying ini untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus kepada seseorang.

Dalam bukunya, Riauskina, Djuwita dan Soesitio mendefinisikan bahwa bullying yang terjadi di sekolah sebagai perilaku agresif yang dilakukan secara berulang oleh seorang atau sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

Baca Juga: Sang Anak Jadi Korban Bullying, Sunan Kalijaga Laporkan Para Terduga Pelaku ke Polres Metro Jaksel

Kasus bullying di sekolah harus segera ditanggapi dengan serius. Termasuk para guru yang melihatnya langsung agar segera bertindak.

Dilansir dari laman resmi Unicef Indonesia, berikut ini tips guru ketika seorang murid melaporkan bahwa dirinya menjadi korban bullying:

1. Tanggapi Kejadian dengan Serius

Hargai dan berterima kasihlah pada siswa tersebut karena telah melapor kepada Anda.

Yakinkan bahwa korban bullying ini bukan salahnya.

2. Tunjukkan empati.

Bantu anak yang terkena bullying ini untuk membela dirinya sendiri – bahwa dia bisa mengatakan tidak suka jika dikerjai oleh temannya.

Tanyakan kepada anak tentang apa yang dapat dilakukan untuk membuat dia merasa aman.

Bicaralah dengan setiap anak yang terlibat dalam situasi ini secara terpisah.

Hindari menyalahkan, mengkritik, atau meneriaki di depan wajah mereka. Dorong dan hargai nilai kejujuran.

3. Pertimbangkan peran atau pengaruh 'kelompok sebaya'.

Tindakan bullying terkadang dilakukan oleh kelompok. Jika bullying dilakukan oleh seorang anak, dengan bantuan atau dukungan dari anak-anak lain, mereka semua juga harus menanggung konsekuensinya bersama.

Hal ini lantaran agar mengetahui dampak perbuatan mereka kepada anak yang dibully, serta meminta maaf. Ambil tindakan kepada pelaku bullying.

Baca Juga: Ribuan Warga Grobogan Antusias Ikuti Jalan Sehat HUT BUMN ke 25 dan Hari Jadi Kabupaten Grobogan ke 297

4. Beritahu si anak, orang tuanya, dan kelas

Hal ini dilakukan terkait dengan perkembangan kasusnya, namun harus tetap menghormati semua pihak.

Tindak lanjuti secara teratur dengan anak tersebut mengenai kemajuan yang dibuat mengenai masalah ini sesudahnya.

5. Cari Bantuan Pihak Eksternal

Jika perlu, carilah bantuan dari pihak eksternal sebagai solusi dari tindakan bullying ini.

Ketika Anda menghadapi masalah yang parah atau signifikan yang tidak Anda ketahui cara mengatasinya, laporkan kepada guru konseling sekolah, atau pekerja sosial, atau psikolog.

Itulah 5 tips penting yang harus dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik setelah mengetahui adanya murid yang menjadi korban bullying di sekolah.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Unicef Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler