Network
Media Purwodadi – Polres Grobogan menyalurkan Bantuan Tunai Pangan Minyak Goreng kepada 14ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari pemerintah.
Salah satunya penyaluran Bantuan Tunai Pangan Minyak Goreng yang tergelar di Polsek Purwodadi, Jumat 22 April 2022.
Sebanyak 14 ribu KPM tersebut diantaranya adalah Pedagang Kaki Lima dan pedagang gorengan serta pedagang lain sebagainya.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta, Jumat 22 April 2022 : Amar Mahendra Ancam Angga, Andien Tunggu Aldebaran
Hal tersebut disampaikan langsung Kapolres Grobogan, AKBP Benny Setyowadi. Menurut Kapolres, penyaluran bantuan tersebut tidak hanya dilaksanakan di Polres Grobogan saja, melainkan juga di lingkungan Polsek jajaran yang ada di Kabupaten Grobogan.
“Sebanyak 14ribu KPM di Kabupaten Grobogan mulai menerima pencairan Bantuan Langsung Tunai Pangan dari Pemerintah melalui Polres Grobogan sebesar Rp300 ribu, yang dibayarkan tiga bulan sekaligus, yakni April, Mei dan Juni 2022,” jelas AKBP Benny.
“Dimana dalam satu bulan, KPM menerima bantuan tersebut sebesar Rp100 ribu,” lanjut Kapolres.
Terkait dengan pelaksanaan penyaluran di Polsek jajaran ini lantaran untuk mencegah kerumunan agar tidak terpusat pada satu tempat saja.
“Ini kabar baik bagi warga masyarakat kita. Ini adalah amanah dari pemerintah. Akan kita kawal dan pastikan tersalur dengan transparan dan tidak membebani ,” tegas pria yang pernah berdinas di Polres Temanggung ini.
Baca Juga: Buah Ajaib, 7 Manfaat Buah Kurma Bagi Kesehatan yang Terkandung Banyak Gizi Cukup Melimpah
AKBP Benny melanjutkan, data Keluarga Penerima Manfaat ini berasal dari para Bhabinkamtibmas seluruh Polsek jajaran.
Para penerima bantuan ini mengaku sangat terbantu dengan adanya Bantuan Tunai Pangan dari pemerintah melalui Polsek Purwodadi.
Salah satunya adalah Yadi. Pria 48 tahun yang bekerja sebagai pedagang gorengan mengaku senang dengan Bantuan Tunai Pangan yang disalurkan pemerintah melalui Polsek Purwodadi.
“Rencananya mau buat tambahan modal, seperti beli minyak goreng, mengingat saat ini harga minyak goreng masih berada di angka yang menurut saya masih mahal, sehingga berdampak pada jumlah gorengan yang saya jajakan ini,” ujar Yadi, yang sehari-hari berjualan di Pasar Agro Purwodadi.***
