"Koperasi tidak bisa lagi dianggap ekonomi orang lemah, sehingga konsep pengembangan koperasi sekarang dengan pendekatan enterpreneurship," kata Teten.
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Harap MPP Kendal Tambah Daya Tarik Investor
Sementara itu, Direktur Utama LPDB KUMKM, Supomo, mengatakan fokus pada penyaluran dana bergulir kepada koperasi yang mengembangkan usaha-usaha produktif.
KSP Balo'Ta sendiri merupakan koperasi yang membina anggita di sektor produktif, seperti petani kopi, perajin kain khas Sulawesi, perdagangan kopi dan usaha lainnya.
Sebagai mitra LPDB telah terjadi kesepakatan dengan KSP Balo'Toraja untuk menyalurkan kredit kepada anggita dengan prinsip kemudahan, murah dan fleksibel.
LPDB juga menyalurkan pembiayaan dana bergulir ke KSP dengan kemudahan dan bunga murah.
"LPDB juga akan melakukan pendampingan kepada mitra koperasi untuk mengembangkan usahanya," kata Supomo.
Sementara itu, Ketua KSP Balo' Ta Dedi Bongga menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak 1941 telah memiliki aset Rp 848 miliar dan anggota 38.000 orang. Dengan bertambahnya dana bergulir Rp100 miliar, aset KSP Balo'Ta hampir mencapai Rp1 triliun.***