Media Purwodadi – BPBD Grobogan memberi peringatan kepada masyarakat Grobogan untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan dan lahan sebagai dampak dari musim kemarau panjang.
Sejak April hingga awal Oktober 2023, BPBD Grobogan mencatat ada 28 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Beberapa waktu terakhir, BPBD Grobogan turut melakukan penanganan kebakaran hutan dan lahan yakni di Desa Candisari Kecamatan Purwodadi pada Kamis, 28 September 2023, Desa Winong Kecamatan Penawangan, pada Jumat 29 September 2023, Lingkungan Gempolpayung Banaran Purwodadi pada Sabtu, 30 September 2023.
Baca Juga: Sebuah Rumah Kosong Terbakar di Ngaringan Grobogan, Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Berikut Ini
“Di awal Oktober 2023, kita mendapat laporan ada kebakaran lahan di Dusun Karangasem, Desa Karanganyar dan Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi pada tanggal 1 Oktober 2023. Di tanggal 2 Oktober 2023, kita mendapat laporan adanya Karhutla di kawasan Hutan di Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih.
Penyebab karhutla di Grobogan, sepanjang April hingga Oktober 2023 yakni pembakaran sampah dan sengaja dibakar oleh orang tidak bertanggung jawab. Sebagian lainnya masih dalam pendalaman pihak kepolisian.
“Dari sekian penyebab yang terdata, ada anak-anak yang membakar sampah secara sengaja di lahan yang kosong hingga apinya menjalar ke berbagai titik, seperti di Desa Plosonambangan, Kecamatan Grobogan pada 28 September 2023,” ujar Endang Sulistyoningsih.
Endang mengatakan, Pusdalops BPBD Grobogan ketika menerima adanya kabar karhutla langsung menerjunkan tim untuk melakukan pemadaman.
“Laporan kebakaran diterima BPBD Grobogan dan kemudian kita melakukan penanganan ke lokasi kejadian,” ujar Endang Sulistyoningsih.
Adanya insiden kebakaran hutan dan lahan ini, Endang mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap bahaya kebakaran. Terlebih di cuaca musim kemarau panjang ini.
“Api yang kecil dengan cuaca yang panas ini bisa menjadi besar. Maka dari itu, kami dari BPBD Grobogan mengimbau masyarakat agar menghindari untuk pembakaran sampah dengan cara ditinggal atau bermain api di sekitar lahan. Jika memang membakar sampah, hendaknya ditunggu sampai api benar-benar padam karena jika berhembus angin, api akan menjalar ke beberapa titik,” imbau Endang Sulistyoningsih.***