Network
Media Purwodadi – Petugas gabungan yakni Sat Binmas Polres Grobogan, Dinas Sosial bersama Satpol PP Grobogan melakukan razia di beberapa sudut jalan di Kabupaten Grobogan, pada Rabu, 27 September 2023.
Sasaran dalam razia ini adalah orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ, pengemis, maupun anak jalanan atau pengamen.
Para petugas gabungan melakukan razia dari Kota Purwodadi, Kecamatan Grobogan di Jatipohon dan Rejosari, hingga perbatasan Toroh-Geyer.
Baca Juga: Rumah Warga Gabus Grobogan Ini Dibobol Pencuri, Uang Senilai Rp40 Juta yang Tersimpan di Lemari Raib
Dalam razia ini, petugas mendapati tiga ODGJ dan lima pengemis. Hal itu seperti yang diungkapkan Kepala Dinas Sosial Grobogan Edy Santoso melalui Kasi Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Perdagangan Orang, Yuli Herawati.
“Dalam razia kemarin, ada 8 orang yang terjaring. Tiga diantaranya ODGJ, dan lima lainnya pengemis dengan usia rata-rata lansia,” ujar Yuli Herawati.
Yuli Herawati menyebutkan, tiga ODGJ langsung dibawa ke RSUD dr Soedjati Purwodadi untuk mendapatkan pengobatan. Sementara, lima pengemis diarahkan ke Shelter Dinas Sosial Kabupaten Grobogan di Jalan MH Thamrin, Purwodadi.
“Yang tiga ODGJ kita bawa ke RSUD dr Soedjati Purwodadi untuk mendapatkan perawatan, sementara yang lima pengemis ini kita koordinasikan dengan desa dan keluarganya untuk dijemput. Namun, sebelum mereka dijemput, ada pembinaan terlebih dulu dari Dinas Sosial maupun dari kepolisian,” ujar Yuli Herawati.
Baca Juga: Sebuah Rumah Kosong Terbakar di Ngaringan Grobogan, Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Berikut Ini
Mereka yang terjaring dalam razia ini yakni para lansia yang mangkal di SMP 3 Purwodadi. Setiap harinya mereka mengemis di wilayah tersebut. Selain itu, petugas mendapati pengemis lain di perempatan Diskominfo Grobogan.
Sementara itu, Kasat Binmas Polres Grobogan AKP Eko Bambang menjelaskan razia yang dilakukan bersama Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan juga Polres Grobogan ini merupakan suatu upaya untuk memacu lajunya Gerakan Grobogan Hebat lebih nyata dan menyasar pada kegiatan yang tepat dengan berbasis kemanusiaan.
“Selain itu mengurangi maraknya PGOT atau pengemis, gelandangan, dan orang terlantar di Kabupaten Grobogan,” ungkap AKP Eko Bambang.***
