Media Purwodadi – Nama Susanto kian viral setelah kedoknya terbongkar menjadi dokter gadungan saat hendak memperpanjang kontraknya di RS PHC urabaya, Jawa Timur.
Pria yang berasal dari Kabupaten Grobogan ini akhirnya merasakan jeruji besi setelah pihak RS PHC Surabaya melaporkan aksinya tersebut kepada pihak kepolisian dan berakhir di meja hijau.
Di Kabupaten Grobogan sendiri, Susanto pernah mendapatkan jabatan sebagai Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Grobogan, dokter wiyata di Puskesmas Gabus dan Direktur RS Habibullah.
Baca Juga: Target PKB, Pilpres 2024 Pasangan Anis Baswedan dan Muhaimin Iskandar Raih 40 Persen Suara di Jateng
Melejitnya nama Susanto setelah aksinya menjadi dokter gadungan terkuak publik, pihak Yayasan Rumah Sakit Habibullah di Kecamatan Gabus, Grobogan ini angkat bicara.
Kepada wartawan, pihak RS Habibullah mengaku kecolongan saat menerima Susanto sebagai direktur rumah sakit tersebut.
Menurut Muhammad Abdul Rauf, Susanto menjabat sebagai direktur RS Habibullah selama satu hari. Setelah itu yang bersangkutan menghilang dan baru mengetahui bahwa Susanto tersandung kasus dokter gadungan di Kalimantan.
Susanto dilantik menjadi Direktur RS Habibullah pada tahun 2008. Diketahui, saat mendaftar sebagai Direktur RS Habibullah ini, Susanto menggunakan berkas palsu dengan tetap menggunakan nama aslinya.