Hingga Akhir Agustus 2023, Jumlah Penderita Penyakit DBD di Kabupaten Grobogan Capai 202 Kasus

- 5 September 2023, 21:16 WIB
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Ilustrasi nyamuk aedes aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). /mikadago/pixabay


Media Purwodadi – Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Grobogan mencapai 202 kasus. Data tersebut merupakan data resmi yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan.

 

 



Dominasi penderita penyakit DBD ini mulai usia anak 5-14 tahun sebanyak 157 kasus. Selain itu, ada 5 kasus kematian akibat penyakit ini.

Hal ini seperti diterangkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan Grobogan, dr Djatmiko WP.

Baca Juga: Momen Operasi Zebra Candi 2023, Polda Jawa Tengah Sosialisasikan E TLE Berbasis Drone di Grobogan

Menurut dr Djatmiko WP, sampai bulan Agustus 2023, tercatat ada 202 kasus DBD. Dirinya menjelaskan, faktor utama tingginya kasus DBD diakibatkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Apalagi di musim kemarau panjang ini, tentu akan berpengaruh pada peningkatan penyakit akibat infeksi virus dengue tersebut, yang disebabkan berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti.

“Nyamuk Aedes Aegypti ini berkembang justru lebih senang berada di air bersih yang dibiarkan tergenang,” ujar dr Djatmiko.

Usia Anak Rentan

Dokter yang juga memiliki klinik Jambu Medika di Brigjen Katamso 69 Jengglong Timur, Kelurahan Purwodadi ini menjelaskan, anak-anak menjadi kelompok rentan yang terinfeksi virus DBD ini.

“Ini karena faktor lingkungan serta imunitas atau daya tahan tubuhnya masih lemah,” tutur dr Djatmiko.

Sementara terjadinya kasus kematian lantaran keterlambatan pemeriksaan dan penanganan medis pada penderitanya.

“Rata-rata terjadi keterlamabatan membawa penderitanya ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit,” ujar dr Djatmiko.

Gejala DBD

Menurut dr Djatmiko ada beberapa gejala penyakit DBD yang wajib diketahui masyarakat. Pada umumnya, penderita DBD ini mempunyai gejala seperti demam tinggi hingga 40 derajat celcius, sakit kepala, nyeri otot tulang atau sendi, mual, sakit di belakang mata, pembengkakan di kelenjar getah bening, di leher dan selangkangan.

“Kemudian ada bintik merah atau bercak pada kulit,” jelas dr Djatmiko.

Sementara untuk gejala DBD berat, dr Djatmiko menjelaskan jika penderita itu merasa lemas memberat dan gelisah, penurunan kesadaran, hipotensi atau tekanan darah rendah atau semakin turun.

Baca Juga: Info Pemadaman Aliran Listrik Pada Rabu 6 September 2023 Oleh PT PLN Purwodadi di Lokasi Ini

“Kemudian, dua tangan dan kaki terasa dingin, nyeri perut yang hebat dan muntah terus menerus, atau sampai muntah warna hitam,” tutur dr Djatmiko WP.

Pihaknya meminta kepada masyarakat Grobogan agar ketika terjadi gejala-gejala tersebut di atas, wajib datang ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan penanganan segera.

 


“Begitu mengalami gejala tersebut tadi, bisa langsung segera ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk dilakukan penanganan berlanjut dari tim dokter,” pesan dr Djatmiko.

Sementara itu, dr Djatmiko juga menjelaskan, Dinas Kesehatan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang DBD ini.

Pihaknya menjelaskan, pencegahan penyakit DBD ini bisa dilakukan dengan mengadakan fogging atau penyemprotan.

Halaman:

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x