"Biasanya pada perayaan apitan Formosa meliburkan karyawannya. Tetapi tahun ini karena kondisi produksi meningkat dan tidak memungkinkan untuk meliburkan hari perayaan apitan," tambah Teguh.
Kendati tidak libur, manajemen telah koordinasi dengan desa terkait persyaratan yang harus dilakukan.
"Setelah berkoordinasi dengan pihak kepala desa gebangan, managemen tetap melaksanakan hari kerja biasa dengan melaksanakan ketentuan syarat pihak desa maka jam 10.00 - 12.00 WIB perusahaan menghentikan sementara kegiatan produksi pada jam.
Produksi baru beroperasional kembali setelah jam 12.00 terus pada jam 12.30 didapati satu, dua karyawan yang kesurupan sampai jam 14.00 sebelumnya disebutkan ada sekitar 10 karyawan yang kesurupan.
"Informasi ketua SPM Formosa hanya 4 orang. Kesurupane leren (sadar) kesurupan leren (sadar). Sekitar 4 orang itu," tambah Kadisnakertans Grobogan menambahkan.***