Peringati Hari Jadi ke 76, Pengurus PWI Grobogan Silaturahmi ke Rumah Wartawan Senior

- 9 Februari 2022, 19:40 WIB
Wartawan senior Kabupaten Grobogan, Ayong Muchtarom saat meniup lilin kue tart Hari Jadi PWI ke 76.
Wartawan senior Kabupaten Grobogan, Ayong Muchtarom saat meniup lilin kue tart Hari Jadi PWI ke 76. /PWI Grobogan.

Media Purwodadi – Momentum Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Jadi Persatuan Wartawan Indonesia ke 76 dilaksanakan secara sederhana oleh para pengurus PWI Grobogan, Rabu 9 Februari 2022.

Kali ini, momen HPN dan Hari Jadi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melaksanakan agenda sowan ke tokoh wartawan senior.

Tokoh senior tersebut yaitu Muchtarom atau yang akrab disapa Ayong tersebut. Muchtarom adalah sosok jurnalis senior di Kabupaten Grobogan.

Selama 20 tahun, Ayong menjadi salah satu jurnalis ternama di Jawa Tengah, yakni sejak tahun 1980.

Saat didatangi para pengurus PWI Jawa Tengah, Ayong menceritakan masa-masa saat bertugas sebagai wartawan.

Baca Juga: Bersamaan Dengan Momentum HPN, Binda Jateng Gandeng Awak Media Grobogan Gelar Vaksinasi Massal di Purwodadi

Menurut Ayong, wartawan pada era tahun 1980 dengan wartawan di era saat ini jauh berbeda.

Dirinya menjawab tantangan kewartawanan di tahun 80-an hingga era tahun 2000 lebih berat dibandingkan sekarang ini yang lebih mudah cara peliputannya.

“Dulu kalau mengetik berita pakai mesin ketik. Kemudian, kalau mau wawancara harus datang ke narasumbernya langsung. Kalau sekarang tinggal pakai telepon bisa, langsung ditulis. Kirimnya juga pakai email, kalau dulu harus pakai fax atau dititipkan pakai mobil ekspedisi yang mengantar koran,” ungkap Ayong.

Ayong pensiun dari dunia kewartawanan di tahun 2006. Saat itu, Ayong mengetahui pihak redaksi tempatnya bekerja mengambil kebijakan tidak boleh merangkap. Pasalnya, Ayong sendiri saat itu juga berprofesi sebagai PNS.

Baca Juga: Proyek Bendungan Bener, Ganjar Pranowo Hormati Warga Wadas yang Menolak dan Siap Buka Dialog dengan Komnas HAM

“Saya lebih dulu masuk jadi PNS, terus masuk di harian tempat saya menulis berita saat itu. Gaji menjadi ASN itu 400 rupiah sebulan saat itu. Kemudian, jadi wartawan gajinya 600 rupiah,” jelas Ayong.

Ayong mengungkapkan saat banyak sekali hal yang dilakukan selama bertugas menjadi wartawan, termasuyk berkumpul bersama serta berdiskusi dengan teman-teman wartawan lainnya memecahkan masalah yang terjadi.

Perkembangan media massa semakin lama semakin pesat, hingga saat ini SIUPP atau Surat Izin Usaha Penerbitan Pers untuk mendirikan sebuah media tidak menjadi syarat.

Namun, Ayong menilai saat ini banyak jenis wartawan yang ditemui di lapangam, yakni wartawan jelas, wartawan semi jelas, dan wartawan tidak jelas.

Hal inilah yang membuat masyarakat tidak bisa membedakan adanya beberapa model wartawan.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Kamis, 10 Februari 2022 : Nikmati Segera Permainan Kamu, Ayo Update

“Ada wartawan yang semi jelas dan tidak jelas, yang tujuannya saat liputan saat ada uangnya saja. Masyarakat awam ‘kan tidak tahu. Akhirnya, masyarakat jadi sama rata menilai wartawan itu datang hanya untuk minta uang,” tegas Ayong.

Selain melakukan silaturahmi, para pengurus PWI Kabupaten Grobogan juga mengadakan acara tiup lilin Hari Jadi PWI ke 76 dan penyerahan cinderamata dan bingkisan untuk senior wartawan di Kabupaten Grobogan tersebut.

“Senang sekali rasanya didatangi teman-teman ini. Semoga kita semua selalu mendapatkan kelimpahan berkah dari Allah SWT,” ungkap Ayong, yang diamini seluruh wartawan yang hadir dalam kegiatan tersebut.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x