Media Purwodadi- Melihat potret pertanian di Kabupaten Grobogan, khususnya di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo cukup mengejutkan.
Pasalnya, sekitar sepuluh tahun lahan pertanian diujung barat Kabupaten Grobogan menggunakan pola sistim pertanian tanpa melakukan pengolahan lahan terlabih dahulu.
Bahkan, lahan pertanian yang berdampingan dengan lokasi pabrik semen Grobogan Semen itu hanya dihilangkan rumputnya untuk kemudian ditanami kembali.
Dengan komoditas utama jagung, petani lebih memilih hanya menggunakan obat rumput untuk mematikan rumput sebelum menanam jagung.
Menjelang musim tanam 1, petani harus bertarung dengan hama tikus yang masih mengancam.
“Jika ditanya tentang pola tanam. Pohon jagung yang sudah tua, daunnya di srembret (diambil) jagung dibiarkan menua dan kering. Dan dibawahnya langsung di tanami jagung lagi. Tidak dicangkul,” aku Budi Prayitno, petani di Desa Sugihmanik.