Ikut Berperang, Mbah Minto Senang Bisa Menang Lawan Belanda. Berikut Faktanya!

- 18 Agustus 2021, 11:37 WIB
Mbah Minto dan Mbah Joko saat berperan melawan Belanda dalam permainan perang tersebut.
Mbah Minto dan Mbah Joko saat berperan melawan Belanda dalam permainan perang tersebut. /tangkapan layar YouTube Ucup Klaten.

Media Purwodadi – Sosok Mbah Minto selalu menghibur masyarakat lewat perannya bersama dua YouTuber asal Klaten, Ucup dan Penguk.

Tutur katanya  yang selalu memberikan penuturan kepada masyarakat selalu disampaikan Mbah Minto dengan bahasa Jawa yang medhok namun khas.

Kali ini di momen Hari Kemerdekaan RI ke 76, Mbah Minto mengajak kaum jaman now untuk mengerti makna perjuangan bangsa Indonesia sebelum merdeka lewat permainan perang.

Dalam permainan tersebut, Mbah Minto bersama temannya, Mbah Joko menjadi pasukan Indonesia. Sedangkan Ucup Klaten, Penguk dan seorang anak berperan sebagai pasukan Belanda.

Awal kisah dimulai dari sosok Ucup Klaten dan Penguk yang berjalan dari kejauhan dengan membawa bendera merah putih.

Baca Juga: 7.154 Narapidana Terima Remisi, 138 Bisa Langsung Merdeka di HUT Kemerdekaan RI ke-76

Ucup dan Penguk menyuarakan kata Merdeka sambil mengibarkan bendera merah putih yang mereka bawa dan berjalan keliling kampung.

Hingga akhirnya Ucup dan Penguk bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang nongkrong di ujung gang dan minum kopi hitam.

Saat Ucup dan Penguk hendak melewati anak tersebut, justru malah dihalangi yang membuat keduanya langsung berhenti melangkahkan kaki.

Sik-sik, mas. Kowe padha ngapa? (Sebentar mas. Kalian pada ngapain),” tanya anak tersebut.

Ucup dan Penguk melihat anak tersebut adalah anak yang keduluan zaman atau jaman now, sebab anak tersebut tidak mengerti maksud mereka membawa bendera.

Lha mosok tanggal 17 Agustus, nggawa bendera kaya ngene iki isih takon (Masa tanggal 17 Agustus, bawa bendera seperti ini kok masih tanya),” komentar Ucup Klaten.

Setelah didekati Ucup dan Klaten, barulah tahu jika anak ini bernama Angel Dikandani. Dalam bahasa Jawa, Angel Dikandani berarti sulit dibilangi untuk sesuatu hal.

Iki tanggal 17 Agustus. Paham? Tanggal 17 Agustus 1945, awake dhewe memperingati hari Kemerdekaan Indonesia. Hari Merdeka (Ini tanggal 17 Agustus. Paham? Tanggal 17 Agustus 1945, kita memperingati hari Kemerdekaan Indonesia. Hari Merdeka),” ungkap Ucup Klaten.

Baca Juga: Kenakan Pakaian Adat Lampung, Presiden Jokowi Pimpin Upacara Detik Detik Proklamasi di Istana Merdeka

Setelah diberikan pemahaman, anak tersebut bukannya paham malah bertanya dimana rumah Merdeka dan meninggal tanggal berapa karena harus diperingati setiap tahun.

Bahkan, anak tersebut membedakan antara perjuangan orang jaman dulu dengan jaman sekarang.

“Yen jaman saiki, wong berjuang mati-matian. Ujungnya ditinggal ke pelaminan (Kalau jaman sekarang, orang berjuang mati-matian, ujungnya malah ditinggal ke pelaminan),” kata anak tersebut.

Heran dengan penjelasan Angel Dikandani itu, Ucup dan Penguk berinisiatif mengajak anak tersebut ke rumah Mbah Minto.

Di rumah tersebut, Ucup meminta Mbah Minto menjelaskan bagaimana kondisi jaman kemerdekaan Indonesia setelah melawan penjajah.

“Tolong diceritakan jaman perjuangan rakyat Indonesia dulu, Mbah,” kata Ucup.

Mbah Minto akhirnya menceritakan kepada anak tersebut bahwa pada saat berjuang melawan Belanda, namun sebelumnya Mbah Minto menegur anak tersebut.

“Kamu sering mainan HP, Nak? Kalau malam tidur jam berapa?” tanya Mbah Minto dalam bahasa Jawa.

Secara spontan anak tersebut menjawab bahwa dirinya tidur jam 3 pagi. Mendnegar hal itu, Mbah Minto menceritakan kondisi jaman dulu ketika masih seumuran anak tersebut.

“Tak ceritakan ya, Nak. Jaman dulu, kalau ada Belanda lewat depan rumah, aku takut sekali,” cerita Mbah Minto.

“Terus aku sembunyi di rong-rongan, yaitu tanah yang digali, dilubangi dan ditutup biar tanahnya biar tidak ambruk agar tidak ditembak Belanda,” jelas Mbah Minto.

Mendengar cerita tersebut, Angel Dikandani bertanya apakah orang tua Mbah Minto jaman dulu ikut perang melawan Belanda. Mbah Minto bereaksi bahwa bapaknya ikut berperang dengan membawa tembakan.

Setelah diberikan penjelasan, anak tersebut akhirnya paham. Mbah Minto mengajak mereka semua bermain perang-perangan.

Saat hendak bermain, datanglah seorang kakek tua bernama Mbah Joko, yang ingin ikut bermain perang-perangan.

Sambil membawa beberapa atribut, Mbah Minto bersama Mbah Joko berusaha menghindari serangan Belanda yang diperankan Penguk dan Ucup bersama Angel Dikandani.

Dua pasukan Belanda berangsur-angsur gugur. Sementara, satu pasukan lagi berupaya untuk mengisi amunisi senjata mereka.

Sampai akhirnya, Mbah Minto melempar senjata unggulnya ke arah tentara Belanda tersebut Hingga musuhnya jatuh terkapar.

Mbah Minto berhasil mengalahkan Belanda hingga akhirnya bersuara lantang memekikkan kemerdekaan.

Baca Juga: Malam Tirakatan Virtual Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 , Ganjar : Perlu Arif Hadapi Covid

“Wah sama orang tua bisa kalah,” komentar Ucup Klaten.

Namun tidak disangka, Mbah Minto malah diancam oleh Mbah Joko rekannya. Minto diminta agar segera angkat tangan.

Tidak disangka, Mbah Joko mengeluarkan tangannya dengan wujud sarangheo, yang berarti simbol mencintai Mbah Minto.

Tentu saja adegan terakhir ini membuat Ucup, Penguk dan Angel Dikandani tertawa terbahak-bahak.

Di akhir video ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, H Sukirman mengakatakan, Kemerdekaan Indonesia diperoleh dari perjuangan, pengorbanan  jiwa dan raga.

“Jangan sia-siakan pengorbanan para pahlawan. Mari kita wujudkan Indonesia Tumbuh, Indonesia Tangguh, Merdeka!” pesan H. Sukirman.

Itulah cerita singkat tentang aksi Mbah Minto bersama Ucup Klaten dan Penguk di momen Hari Kemerdekaan RI ke 76 yang bisa kita saksikan di YouTube mereka.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x